INI DIA BLOG SUKA-SUKA QUW

LIHAT DAN JADIKAN INSPIRASI KALIAN

Minggu, 21 Maret 2010

aspek managerial

Penjelasan aspek kepemimpinan – manajerial


ASPEK KEPEMIMPINAN dan MANAJERIAL

Perencanaan TS jeli dalam melakukan perencanaan, serta mampu merealisasikannya secara nyata. T jeli dalam melakukan perencanaan, namun masih kurang aplikatif / realistis dalam beberapa hal. C+ mempunyai perencanaan sebelum menyelesaikan suatu tanggung jawab, namun masih kurang jeli dalam mencermati aspek-aspek tertentu. C mempunyai perencanaan sebelum menyelesaikan suatu tanggung jawab. C- mempunyai kemauan untuk melakukan perencanaan sebelum menyelesaikan suatu tanggung jawab. R kurang terencana dalam merespon situasi / permasalahan. RS bekerja tanpa perencanaan, kesulitan untuk memberikan respon / solusi yang tepat. Visi TS mempunyai gambaran masa depan yang kongkrit, serta memiliki rencana dalam mencapai kondisi tersebut. T mempunyai gambaran yang kongkrit tentang capaian perusahaan pada masa yang akan datang. C+ mempunyai ide tentang capaian perusahaan pada masa yang akan datang, namun dalam banyak hal masih bersifat abstrak. C mempunyai ide tentang capaian perusahaan pada masa yang akan datang. C- mempunyai harapan dan gagasan tentang perkembangan perusahaan pada masa yang akan datang. R mempunyai harapan atas perusahaan, namun tidak memiliki gagasan untuk masa mendatang. RS kurang peduli dengan kondisi perusahaan pada masa yang akan datang. Kemampuan memberikan instruksi TS dapat menyampaikan hal-hal yang rumit, hingga dapat lebih mudah dipahami bawahan. T dapat menyampaikan hal-hal yang penting, hingga dapat dipahami bawahan. C+ dapat menyampaikan hal-hal pokok yang harus dilaksanakan bawahan, serta secara umum mudah dipahami bawahan. C dapat menyampaikan hal-hal pokok yang harus dilaksanakan bawahan. C- dapat menyampaikan hal-hal pokok bersifat teknis / praktis yang harus dilaksanakan bawahan. R dapat menyampaikan hal-hal yang pokok, namun seringkali kurang dipahami bawahan. RS kesulitan untuk mengkomunikasikan tugas kepada bawahan. Pengorganisasian tim TS dapat mengoptimalkan potensi SDM dalam tim, sehingga tumbuh inisiatif dari bawahan. T dapat menggunakan potensi yang dimiliki oleh tim. C+ mengetahui potensi yang dimiliki tim, namun masih kurang jeli dalam mengeksplorasi potensi tersebut. C mengetahui potensi yang dimiliki tim. C- mengetahui sebagian saja dari potensi yang dimiliki tim. R kurang mengetahui potensi yang dimiliki tim. RS bekerja tanpa organisasi, kinerja tim tidak memuaskan. Pengawasan TS cermat memonitor kinerja, serta mempunyai gagasan untuk meningkatkan kinerja bawahan. T cermat dalam memonitor kinerja bawahan. C+ mampu memonitor kinerja bawahan, baik dalam tugas-tugas praktis maupun yang lebih kompleks. C mampu memonitor kinerja bawahan. C- mampu memonitor kinerja bawahan, namun masih terbatas pada tugas-tugas yang bersifat praktis. R kurang jeli dalam memonitor kinerja bawahan. RS sangat kurang dalam memonitor kinerja bawahan, cenderung permisif. Kemampuan memberi umpan balik TS dapat menyampaikan kritik / teguran, hingga dapat diaplikasikan oleh bawahan dalam meningkatkan kinerjanya. T dapat menyampaikan kritik / teguran untuk meningkatkan kinerja bawahan. C+ mempunyai gagasan dalam meningkatkan kinerja bawahan, serta dapat merencanakan tindakan yang akan diambil kemudian. C mempunyai gagasan dalam meningkatkan kinerja bawahan. C- mempunyai gagasan dalam meningkatkan kinerja bawahan, namun kurang mempunyai kemauan untuk mengambil tindakan. R kurang mempunyai gagasan dalam meningkatkan kinerja bawahan. RS dapat menyampaikan kritik / teguran, namun kesulitan untuk diterima dan diaplikasikan oleh bawahan. Kemandirian TS cermat memilah sumber informasi, sehingga yakin dalam mengambil keputusan, meskipun tidak sejalan dengan cara berpikir kebanyakan orang. T dapat memilah-milah sumber informasi, sehingga menemukan solusi yang paling optimal. C+ mempunyai pertimbangan yang mantap dan mandiri dalam mengambil keputusan. C mempunyai pertimbangan dalam mengambil keputusan. C- mempunyai pertimbangan dalam mengambil keputusan, namun seringkali masih merasa ragu-ragu. R kurang mempunyai pertimbangan matang dalam mengambil keputusan. RS mudah terpengaruh oleh situasi sesaat, tidak melakukan pertimbangan yang matang. Pengambilan keputusan TS mampu mengambil keputusan yang kompleks, antisipatif atas segala kemungkinan. T cermat dalam menggali informasi, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. C+ dapat mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang tersedia, serta mengetahui informasi tambahan yang mungkin masih diperlukan. C dapat mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang tersedia. C- dapat mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang tersedia, namun pasif dalam mencari informasi lebih lanjut. R kesulitan untuk menemukan informasi yang diperlukan dalam mengambil keputusan. RS enggan untuk mendalami masalah dan mencari informasi yang dapat memudahkan pengambilan keputusan. Komitmen terhadap tim TS ingin memberikan kontribusi yang berarti bagi tim. T merasa ikut bertanggung jawab atas kinerja tim. C+ aktif terlibat dalam kegiatan tim C ikut terlibat dalam aktifitas tim. C- terlibat dalam kegiatan tim secara pasif. R terlibat dalam sebagian aktifitas tim. RS tidak merasa ikut bertanggung jawab atas kinerja tim. Pendekatan terhadap bawahan TS mempunyai pengaruh kuat di hadapan bawahan. T dapat diterima dan berpengaruh di hadapan bawahan. C+ dapat diterima secara positif oleh bawahan. C kehadirannya dapat diterima bawahan. C- dapat diterima bawahan tetapi tidak dapat memberikan pengaruh yang berarti. R kurang diterima oleh bawahan. RS kehadirannya lebih banyak menimbulkan de-motivasi bagi bawahan. Orientasi pada tugas TS dapat meningkatkan kinerja tim. T aktif mengevaluasi kinerja tim. C+ mempunyai perhatian dan cermat mengevaluasi kinerja tim. C mempunyai perhatian atas kinerja tim. C- memberikan perhatian atas kinerja tim, namun tidak terlihat ajeg dan konsisten. R kurang intens dalam mengevaluasi kinerja tim. RS sangat kurang dalam mengevaluasi kinerja tim. Orientasi pada relasi TS cakap dalam membina relasi yang diperlukan dalam melaksanakan tanggung jawabnya. T ingin menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang terkait dengan tanggung jawabnya. C+ mempunyai perhatian dan cukup responsif terhadap orang-orang yang terkait dengan tanggung jawabnya. C mempunyai perhatian atas orang-orang yang terkait dengan tanggung jawabnya. C- mempunyai perhatian terhadap orang-orang yang terkait langsung dengan tanggung jawabnya. R mempunyai perhatian terbatas pada orang-orang yang paling berpengaruh bagi dirinya. RS kurang mempunyai keinginan untuk menjalin relasi, sehingga mempengaruhi kinerja.

EKONOMI MANAJERIAL

Definisi Ekonomi Manajerial:

Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori dan metode ekonomi dalam proses pengambilan keputusan manajerial dan administratif ( Hirschey,M.,2003). Dengan demikian ekonomi manajerial mengkaji dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan manajerial. Ekonomi manajerial akan sangat membantu para manajer untuk memahami bagaimana determinan ekonomi mempengaruhi kinerja organisasi dan perilaku manajerial. Dalam konteks pembelajaran yang ekstensif, ekonomi manajerial memanfaatkan sejumlah alat analisis seperti metode kuantitatif, statistik atau ekonometrika dan konsep-konsep manajemen strategik serta analisis keuangan.

Konsep Kunci Memahami Ekonomi

Sekedar quick review konsep kunci untuk memahami ilmu ekonomi perlu diingat kembali, sebab ekonomi manajerial merupakan aplikasi ilmu ekonomi. Saya selalu memberikan tiga clue pada mahasiswa agar mereka dapat dengan mudah mengingat definisi terminologis ilmu ekonomi:
1. unlimited human’s wants and needs
2. scarcity resources
3. choices

Manusia terlahir sebagai mahluk yang tak pernah puas. Manusia memiliki sejumlah besar kebutuhan dan lebih banyak lagi keinginan. Di sisi lain sumberdaya ekonomi sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan manusia, relatif langka. Kedua hal ini memberikan latar belakang yang kontradiktif dan mengharuskan manusia memilih. Maka manusia selaku homo economicus akan senantiasa berupaya menetapkan pilihan terbaik, solusi optimal yang dapat dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang nyaris tanpa batas itu. Lalu, apa dan bagaimanakah alternatif pilihan yang optimal itu? Apakah konsep maksimalisasi sama dengan optimalisasi? Dari aspek manajerial, pilihan yang optimal merupakan solusi yang efektif dan efisien. Secara harafiah, kata efektif dapat dipadankan dengan berdaya guna, sedangkan efisien lebih bersesuaian makna dengan berhasil guna. Pilihan yang efektif merujuk pada alternatif proses produksi untuk mencapai output maksimal pada level penggunaan input yang sudah ditetapkan besarannya, sementara pilihan yang efisien merujuk pada alternatif proses produksi untuk mencapai besaran output tertentu dengan penggunaan input minimal. Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa optimalisasi mencakup terminologi maksimalisasi output dan minimalisasi input atau biaya. Pemahaman atas solusi optimal ini dapat diterapkan baik pada kajian-kajian tentang perilaku produksi maupun perilaku konsumsi.

Mark Hirschey dalam bukunya FUNDAMENTALS OF MANAGERIAL ECONOMICS (2003) mendeskripsikan beberapa determinan utama yang harus diidentifikasi agar seorang manajer dapat mengambil kebijakan manajerial yang optimal:
1. Seleksi produk, output, dan penetapan harga
2. Desain struktur organisasi unit bisnis
3. Pengembangan produk, strategi promosi dan internet
4. Rekrutmen tenaga kerja dan pelatihan
5. Investasi dan pembiayaan

Untuk menjawab masalah-masalah di atas ekonomi manajerial mengkolaborasikan konsep ilmu ekonomi dan metode kuantitatif sebagai berikut:
1. Konsep ekonomi: analisis marjinal, teori permintaan konsumen, teori produksi, organisasi industrial dan teori public choice
2. Metode kuantitatif: analisis numerik, estimasi statistik, prosedur peramalan, konsep game theory , teknik optimasi dan sistem informasi.
Pendekatan manajemen yang komprehensif untuk pengembangan objek dareah tujuan wisata dan kawasan pelauhan bebas dapat dilakukan melalui pendekatan manajerial secara strategis, melalui beberapa tahapan, baik pengamatan lingkungan eksternal dan Internal, yang terdiri dari variabel- variabel kesempatan dan ancaman yang berada di luar kawasan pengembangan dan tidak secara khusus ada dalam pngendalian jangka pendek dari manajemen puncak sebagai pengelola kawasan tersebut yang mencakup lingkungan social untuk pengamatan terhadap elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh lingkungan tugas untuk pengamatan terhadap kekuatan umum tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek pengembangan kawasan tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang dari objek yang bersangkutan.

Berbagai aspek manajerial antara lain: kualitas manajemen, kemampuan marketing, posisi keuangan dan akunting, sistem informasi dan komputer, kemampuan produksi dan keunggulan dalam bidang penelitian dan pengembangan.
Kepemimpinan yang handal adalah kepemimpinan yang dapat dihandalkan untuk mengatasi aneka problem kompleks, yang paling tidak meliputi tiga aspek yakni :

Pertama : aspek moral, kepemimpinan bangsa yang handal secara moral adalah terwujudnya keteladanan hidup yang nyata yang ada dalam perilaku hidup seorang pemimpin. Bila pemimpin tidak bisa menjadi sumber keteladanan hidup bagi rakyatnya, maka kehidupan rakyat akan mengalami kekacauan yang kompleks, standar nilai-nilai moralitas tidak jelas, baik dan buruk ditentukan oleh permainan kekuasaan.
Dalam situasi krisis moralitas, rakyat tidak akan berdaya mengatasinya sendiri, dan akan mengakibatkan terjadinya kekacauan, konflik, dan kejatuhan. Sejarah bangsa-bangsa di dunia menunjukkan, eksistensi suatu bangsa ditentukan moralitasnya. Kejatuhan moralitas membuat suatu bangsa kehilangan kepribadian dan tidak mampu menghadapi perubahan.

Kedua : Aspek intelektual, kepemimpinan bangsa yang handal secara intelektual adalah kemampuan seorang pemimpin merumuskan dengan jelas masa depan kehidupan bangsa yang ideal yang hendak dicapai. Kemampuan dalam aspek intelektual seorang pemimpin amat diperlukan guna menghadapi tantangan dan perubahan yang akan selalu muncul dalam setiap tahap perkembangan kehidupan bangsanya. Selain itu, di saat-saat sulit, aspek kemampuan intelektual seorang pemimpin segera dapat mencerahkan bangsanya karena kemampuannya melihat persoalan secara jernih sehingga dapat menemukan jalan keluarnya secara cerdas. Tidak gemar berkeluh kesah dan menyalahkan orang lain apalagi menyudutkannya. Kecerdasannya dapat menuntun untuk bersikap arif dan bijaksana sehingga menyejukkan kehidupan rakyatnya.

Ketiga : Aspek manajerial, kepemimpinan yang handal secara manajerial adalah kemampuan pemimpin mengaktualisasikan gagasannya dalam realitas kehidupan secara nyata, tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu mewujudkan apa yang dikatakan menjadi kenyataan. Satunya kata dengan perbuatan. Seorang pemimpin tidak hanya pandai mengorganisasi gagasannya secara efektif, tetapi juga dapat membangun sistem jaringan kerja sama yang produktif. Seorang pemimpin harus mampu membangun sistem manajemen yang baik dan sehat sehingga siapapun yang masuk sistem itu, dengan sendirinya akan bekerja dengan baik, dinamis, dan produktif untuk kepentingan rakyat yang lebih besar, bukan sebaliknya.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Aspek Manajerial

a.Memiliki Tim Manajemen yang kuat didukung oleh tenaga professional;
b.Tersedia buku panduan untuk kegiatan produksi, persediaan, manajemen pelayanan dan keuangan, serta promosi;
c.Tim Manajemen menyediakan program asistensi;
d.Tim Manajemen secara aktif melakukan riset pasar dan mengembangkan program pemasaran;
e.Menyediakan forum komunikassi antara franchisor dan franchisee dalam bentuk buletin berkala.

aspek-aspek yang berkaitan dengan: keterampilan kepemimpinan pendidikan, kepemimpinan pembelajaran, kepemimpinan kultural, kepemimpinan manajerial, kepemimpinan sumber daya manusia, dan kepemimpinan strategis.

TINJAUAN DARI BEBERAPA ASPEK EKONOMI MANAJERIAL TERHADAP � BISNIS ...
ekonomi manajerial secara sederhana dapat dibuat beberapa tinjauan sebagai berikut: Struktur Pasar. Produsen atau yang dalam ertikel disebut sebagai � ... ekonomi manajerial selalu disebutkan bahwa setiap perusahaan harus mempunyai informasi yang. baik dan layak tentang fungsi permintaan akan produknya ... beberapa unsur dari ekonomi manajerial diantaranya seperti pada fungsi produksi peranan. teknologi pada umumnya berperan dengan baik sehingga ada produsen ...
Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Manajerial �.

Kemampuan manajerial memang sangat. diperlukan PKL guna meningkatkan. kinerja usaha mereka, selain itu motivasi. juga sangat diperlukan guna memacu ... kemampuan manajerial. Untuk itu peneliti. ingin mengkaji lebih lanjut tentang bagai-. mana pengaruh faktor-faktor motivasi dan. kemampuan manajerial PKL menetap. terhadap kinerja usaha serta mengetahui. seberapa jauh pengaruh faktor-faktor. motivasi terhadap kinerja usaha. ...

Aspek manajerial yaitu diperlukan sumberdaya manusia yang mampu menjalankan manajemen agroindustri secara efisien. Aspek managerial, yang meliputi: peningkatan produktivitas/omset/ tingkat. Aspek manajerial terdiri dari perkembangan realisasi penyerapan dana, pencapaian target pengeluaran, dan kendala serta tindak lanjut dari hasil evaluasi, ... Aspek yang terkandung dalam manajerial yaitu pencerahan program, evaluasi dan survei. Pada hakekatnya bimbingan matematika sama halnya dengan bimbingan pada ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar