INI DIA BLOG SUKA-SUKA QUW

LIHAT DAN JADIKAN INSPIRASI KALIAN

Rabu, 24 Maret 2010

seminar aplikom

Keberadaan TV Digital di Indonesia
Hampir semua stasiun TV penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional telah memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, melakukan penyuntingan, perekaman dan penyimpanan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data telah menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan pemancar. Sistem transmisi digital melalui pemancar ini menggunakan standar yang disebut DVB-T (Digital Video Broadcasting Terestrial).

Frekuensi TV Digital
Secara teknik pita spectrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF (Ultra High Frequency). Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya.
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital perlu ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama atau SFN (single frequency network) sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru (cable, satellite, VCR, DVD players, camcorders, video games consoles) adalah dengan menggunakan format digital. Untuk itu supaya pesawat analog masih dapat dipakai diperlukan inverter (set top box) yang dapat merubah signa digital ke analog sehingga dapat dilihat dengan menggunakan TV receiver biasa
Kualitas Penyiaran TV Digital
Kualitas gambar dan warna yang dihasilkan jauh lebih bagus daripada televisi analog. Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. Terdapat dua aspek yang berbeda dan memerlukan kompromi dalam hal ini. Pada satu sisi, teknologi TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi sangat tinggi, tetapi pada sisi lain memerlukan tersedianya kanal dengan laju sangat tinggi, mencapai belasan Mbps. Di sisi lain, sistem TV digital juga diharapkan mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.
Manfaat Penyiaran TV Digital
•Pemirsa juga dapat memilih sendiri kapan akan menonton, remote tidak lagi untuk memilih saluran tapi juga untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif). Televisi yang menjadi siaran interaktif akan lebih memudahkan pemirsanya untuk mencari-cari program yang dia sukai. Tidak ada lagi prime-time karena saat itu pemirsa dapat mencari program lain yang dibutuhkan.
•Penerimaan mobile, efisiensi kanal frekuensi, dan potensi jasa tambahan seperti TV-Interaktif dan layanan data-casting.
•Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan multimedia lainnya serta integrasi dengan layanan interaktif seperti Video on Demand (VoD), Pay Per View (PPV), bahkan layanan komunikasi dua arah seperti teleconference
Keunggulan TV Digital
•Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code). Sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
•Pada transmisi digital menggunakan less bandwidth (high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau "dipadatkan" dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
•Migrasi dari era analog menuju era digital memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Tidak ada lagi antrian ataupun penolakan izin terhadap rencana pendirian televisi nasional maupun lokal karena keterbatasan frekuensi. Televisi digital pun dapat digunakan layaknya browser internet, sehingga sangat integratif fungsinya.
•Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV Fixed dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar tv digital juga lebih kecil dan ketahanan terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat), serta penggunaan bandwidth yang lebih efisien.
Transisi ke TV Digital
Pesawat TV analog tidak akan bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Perangkat tambahan tersebut disebut dengan decoder atau set top box (STB). Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital akan membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya ataupun dari sisi penerima siaran.
Awal Transisi ke TV Digital
Pada saat pemerintah memulai siaran digital yang berbasis terrestrial perlu dilakukan proses transisi migrasi dengan meminimalkan risiko kerugian khusus yang dihadapi baik oleh operator TV (Broadcasters) maupun masyarakat. Resiko kerugian khusus yang dimaksud adalah informasi program ataupun perangkat tambahan yang harus dipasang. Bila perubahan diputuskan untuk dilakukan maka perlu dilaksanakan melalui masa ‘Simulcast’, yaitu masa dimana sebelum masyarakat mampu membeli pesawat penerima digital dan pesawat penerima analog yang dimilikinya harus tetap dapat dipakai menerima siaran analog dari pemancar TV yang menyiarkan siaran TV Digital.
Akibat Transisi ke TV Digital
Untuk membuka kesempatan bagi pendatang baru di dunia TV siaran digital ini, maka dapat ditempuh pola Kerja Sama Operasi antar penyelenggara TV eksisting dengan calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi "network provider" dan "program / content provider".
Jika kanal TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis.

akuntansi intermediate

BAB 1
AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI

A.LAPORAN KEUANGAN DAN PELAPORAN KEUANGAN
Akuntansi memiliki 3 karakteristik penting,yakni:
1.Pengidentifikasian,pengukuran,dan pengomunikasian informasi keuangan tentang,
2.Entitas ekonomi kepada,
3.Pihak yang berkepentingan.
Akuntansi keuangan ( financial accounting ) adalah sebuah proses yang berakhir pada Pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak internal maupun pihak eksternal.
Akuntansi manajerial ( managerial accounting ) adalah proses pengidentifikasian, pengukuran,penganalisisan,dan merencanakan,mengendalikan,dan mengevaluasi operasi sebuah organisasi.
Laporan keuangan merupakan sarana pengomunikasian informasi keuangan Utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan.Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.
Laporan keuangan ( financial accounting ) yang sering disajikan adalah:
1.laporan laba-rugi,
2.laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham,
3.neraca,dan
4.laporan arus kas.
Beberapa informasi keuangan hanya dapat atau lebih baik disajikan melalui pelaporan keuangan ( financial accounting ),bukan melalui laporan keuangan formal.Contohnya meliputi: surat presiden direktur atau skedul tambahan dalam laporan tahanan korporasi,prospectus, laporan yang dikeluarkan kepada badan-badan pemerintah,siaran berita,prakiraan manajemen, dan pernyataan mengenai dampak social atau lingkungan perusahaan.

B.AKUNTANSI DAN ALOKASI MODAL
Karena sumber daya yang terbatas,maka manusia berusaha mengawetkan dan menggunakan secara efektif.Akuntan harus mengukur kinerja secara akurat,wajar,dan tepat waktu,agar para manajer dan perusahaan yang tepat mampu menarik modal investasi.Karena para pemakai tersebut dapat menilai pengembalian serta resiko relatif yang berhubungan dengan peluang investasi,maka mereka dapat menyalurkan sumber daya secara lebih efektif.
Proses alokasi modal yang efektif sangat penting bagi kesehatan sebuah perekonomian, merangsang produktivitas,mendorong inovasi,dan menyediakan pasar sekuritas serta pasar kredit yang efisien dan likuid untuk membeli serta menjual sekuritas dan memperoleh serta menjamin pinjaman.

C.TANTANGAN YANG DIHADAPI AKUNTANSI KEUANGAN
Salah satu penyebab keberhasilan ini adalah karena laporan keuangan dan pengungkapan yang berhubungan mampu melaporkan serta mengorganisir informasi keuangan dalam bentuk yang bermanfaat dan handal.Akan tetapi,masih banyak yang harus dilakukan seperti:
• pengukuran non keuangan,
• informasi yang berorientasi ke depan,
• aktiva lunak,dan
• ketepatan waktu.

D.TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Tujuan pelaporan keuangan ( objectives of financial reporting ) oleh perusahaan bisnis yakni menyediakan informasi :
1.Untuk membuat keputusan investasi,kredit,dan keputusan serupa secara rasional,
2.Dalam menilai jumlah,penetapan waktu,dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif,
3.Dengan jelas menggambarkan sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan,klaim terhadap sumber daya tersebut.
Tujuan dari akuntansi dasar akrual (accrual basis accounting ) adalah untuk menjamin agar perusahaan mencatat Kejadian-kejadian yang mengubah laporan keuangan sebuah entitas pada periode terjadinya,bukan pada periode ketika entitas mengeluarkan atau menerima kas.

E.KEBUTUHAN UNTUK MEMBUAT STANDAR
Untuk memenuhi kebutuhan ini,dan untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan fidusiari ( fiduciary ) manajemen untuk mengelola aktiva dengan sepenuh hati dan jujur maka disajikan laporan keuangan bertujuan umum ( general purpose financial statement ) yang berupaya mengembangkan seperangkat standar yang dapat diterima umum dan dipraktekkan secara universal.

F.PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENETAPAN STANDAR
Empat organisasi yang berperan besar dalam pengembangan standar akuntansi keuangan (GAAP) di A.S. adalah sebagai berikut:
1.Securities and Exchange Commission (SEC)
2.American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)
3.Financial Accounting Standards Board (FASB)
4.Goverment Accounting Standards Board (GASB)

G.PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA UMUM
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) memiliki “dukungan otoritatif yang substansial.”Standar ini menentukan sumber prinsip-prinsip akuntansi dan kerangka kerja pemilihan prinsip yang akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.Standar ini mengelompokkan sumber Utama dari GAAP sebagai berikut:Standar,Interpretasi,dan Posisi Staf FASB; APB Opinions; dan Accounting Research Bulletins AICPA.

H.ISU-ISU DALAM PELAPORAN KEUANGAN
Karena banyak kepentingan bisa dipengaruhi oleh implementasi standar akuntansi,maka kita harus memperhatikan beberapa isu penting,yaitu:
1.Penetapan Standar dalam Lingkungan Politik,
2.Kesenjangan Ekspektasi (Harapan),
3.Standar Akuntansi Internasional,dan
4.Etika dalam Lingkungan Akuntansi Keuangan.

BAB 2
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG
MENDASARI AKUNTANSI KEUANGAN

A.KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
Kerangka kerja konseptual ( conceptual framework ) serupa dengan konstitusi ( constitution) ialah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan,yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat,fungsi,serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

B.KEBUTUHAN AKAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
Kerangka kerja konseptual yang baik akan memungkinkan Financial Accounting Standars Board menerbitkan standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu.Sekelompok standar dan aturan-aturan yang koheren harus dihasilkan.Masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada.

C.PERKEMBANGAN KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
Sejak dokumen tersebut dipublikasikan,FASB telah menerbitkan enam statements of financial accounting concept yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis,yaitu:
1.SFAC NO.1 “objectives of financial reporting by business enterprises,”yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
2.SFAC NO.2 “Qualitative characteristic of accounting information,”yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
3.SFAC NO.3 “elements of financial statements of business enterprises,” yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti
aktiva,kewajiban,pendapatan,dan beban.
4.SFAC NO.5 “recognition and measurement in financial statements of business enterprises,”yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya.
5.SFAC NO.6 “elements of financial statements,” yang menggantikan SFAC NO.3 dan
memperluas lingkup SFAC NO.3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
6.SFAC NO.7 “using cash flow information and present value in accounting measurements,”yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran.

D.UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Salah satu aspek penting dari proses pengembangan struktur teoritis adalah unsur-unsur dasar (basic elements) atau definisi yang akan dimasukkan ke dalam struktur.Berikut unsur-unsur laporan keuangan:
1.aktiva
2.kewajiban
3.ekuitas
4.investasi oleh pemilik
5.distribusi kepada pemilik
6.laba komprehensif
7.pendapatan
8.beban
9.keuntungan
10.kerugian

E.ASUMSI-ASUMSI DASAR
Empat asumsi dasar (basic assumptions) yang mendasari struktur akuntansi keuangan adalah: (1) entitas ekonomi,(2) kelangsungan hidup,(3)unit moneter, dan (4) periodisitas.

F.PRINSIP-PRINSIP DASAR AKUNTANSI
Empat prinsip dasar akuntansi (principles of accounting) yang digunakan untuk mencatat transaksi adalah: (1) biaya historis,(2)pengakuan pendapatan,(3)penandingan, dan (4) pengungkapan penuh.

G.KENDALA
Dalam menyediakan informasi yang mengandung karakteristik kualitatif agar membuatnya menjadi berguna,dua kendala (constraints) yang dominan harus diperhitungkan: (1) hubungan biaya-manfaat, dan (2) materialitas.Dua kendala penting lainnya yang kurang dominan,namun merupakan bagian dari lingkungan pelaporan,adalah praktek industri dan konservatisme.

Selasa, 23 Maret 2010

manajemen pemasaran

Nike Inc. adalah salah satu perusahaan peralatan olahraga terbesar di dunia, dengan segmen sepatu menjadi produk andalannya. Resmi berdiri pada tahun 1978, mengambil nama sepatu rancangan William Bowerman yang diluncurkan pada tahun 1971. Waktu itu perusahaan ini masih memakai nama Blue Ribbon Sport yang didirikan oleh Philip H. Knight tahun 1962.
Phill adalah pemilik sekaligus pendiri perusahaan sepatu Nike. Phill sangat gigih berjuang dan berani mengambil resiko demi menjadikan Nike sebagai perusahaan sepatu yang terkenal. Phill tidak kehilangan semangat dan pesimis ketika Nike beralih menjadi sepatu casual dan kehilangan pasar. Dengan adanya peristiwa itu, Phill semakin menyadari bahwa Nike dimata konsumen memiliki persepsi sebagai sepatu olahraga, walaupun sebagian besar konsumennya tidak menggunakan sepatunya untuk berolahraga. Peristiwa ini memberikan pemikiran mengenai inovasi yang harus dilakukan oleh Phill. Phill terus berusaha mengembangkan model sepatu hingga memperluas produk dengan menambahkan beberapa perlengkapan olahraga seperti tas, kaos, topi, hingga jam tangan. Servis yang dilakukan pun juga bertambah, kini Nike memberikan layanan berupa pemesanan sepatu yang sesuai dengan keinginan baik warna, model, maupun bentuk melalui media internet.
Bowerman adalah salah satu pendiri Nike, ia bekerja dibalik layar. Bowerman memberikan saran dan inovasi bagi pengembangan disain model sepatu Nike. Phill yang mengatur strategi pemasaran Nike, sementara Bowerman bermain-main dengan melakukan eksperimen model sepatu larinya.
Usaha yang dilakukan Phil Knight dalam menjalankan usaha sepatunya sangatlah unik, ia berani mengambil resiko dengan memberikan jaminan kepada perusahaan supplier bahwa sepatunya sudah memiliki pasar atau memiliki retailer. Karena perusahaan supplier tidak akan mau menyuplai sepatu apabila Nike belum memiliki retailer. Nike juga melakukan negosiasi lain dengan pihak retailer, Nike memberikan diskon bagi retailer yang mau membeli sepatunya. Ketika uang dari retailer terkumpul, Nike memutarnya kembali dengan diberikan pada supplier. Perputaran uang yang cepat, akan mengurangi resiko kerugian. Usaha ini dilakukan agar Nike memiliki supplier yang menyiapkan pesanan sepatu sesuai dengan model yang diinginkan oleh Nike sendiri. Sehingga dengan modal sedikit, Phil tetap bisa menjalankan usaha sepatu Nike.
Setelah menjadi perusahaan global, Nike tetap melakukan usaha-usaha lain yang mendukung kesuksesan. Fokus pada spesifikasi atau image yang dibentuk dari pertama kali muncul, Nike memiliki image sebagai invent dari produk sepatu olahraga. Hal ini tetap dilakukan hingga sekarang, dan ini membentuk positioning produk Nike itu sendiri. Positioning berguna untuk membedakan tawaran yang diberikan produsen dengan membangun sejumlah keunggulan bersaing yang menarik perhatian dalam segmen tertentu. Tugas positioning terdiri dari tiga langkah, yaitu mengidentifikasi sejumlah keunggulan bersaing yang dapat dijadikan dasar untuk membangun posisi, memilih keunggulan bersaing yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk membangun posisi, memilih keunggulan bersaing yang tepat, dan memilih suatu strategi positioning produk secara menyeluruh. Perusahaan kemudian harus secara efektif mengkomunikasikan serta menyampaikan posisi yang dipilih kepada pasar.
Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa psositioning adalah apabila image dari sebuah produk ada di dalam pikiran konsumen. Strategi dari positioning adalah bagaimana menentukan segmentasi dan menyeleksi target pasar. Positioning menyatakan konsep, arti, dan servis dari sebuah produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi positioning yang efektif sebaiknya memiliki dua makna sekaligus. Pertama produk haruslah sesuai dengan kebutuhan pasar, namun juga tetap melakukan persaingan.
Misi
� memberikan inspirasi dan inovasi pada atlit di dunia
� tetap dipegang oleh Nike hingga saat ini.
Image yang terkandung dalam misi ini membuat Nike selalu menggunakan model iklan seorang atlit yang terkenal di dunia, seperti Michael Jordan, Tiger Woods, dan Andrew Agassi. Schiffman dan Kanuk (2004) menyebutkan bahwa positioning yang berhasil akan menghasilkan brand-image tersendiri pada konsumen. Brand-image yang positif akan menghasilkan loyalitas konsumen, nilai positif, dan keinginan untuk mencari produk. Strategi produsen dalam positioning akan mempengaruhi kepercayaan konsumen pada merk dan harga yang mereka harus bayar.

Untuk menekan biaya produksi Nike juga memiliki strategi dengan menggunakan supplier dari Asia, sebab biaya buruh di Asia sangatlah murah. Pertama kali ketika Nike menggunakan buruh Jerman, membuat biaya produksi menjadi mahal. Strategi ini menurut Porter (dalam Robbins, 1999) disebut sebagai cost-leadership strategy. Organisasi yang memilih strategi ini harus menjadi pemimpin dalam biaya dan bukan hanya menjadi salah satu calon untuk posisi tersebut. Selain itu, produk yang ditawarkan harus dirasakan sebanding dengan yang ditawarkan oleh para pesaing, atau paling tidak diterima oleh para pembeli. Tujuan dari cost-leadership strategy adalah untuk mencapai efisiensi melalui penekanan biaya tidak langsung dan economies of scale.
Walaupun Nike saat ini telah menjadi perusahaan yang terkenal di dunia, fungsi marketing sangatlah penting. Fungsi marketing menurut David J. Rachman (dalam Kotler dan Amstrong, 2001) untuk mengumpulkan informasi pasar tentang kebutuhan konsumen, mengembangkan rencana pemasaran, dan menetapkan harga. Selain itu, marketing bertujuan untuk mengkomunikasikan produk terbaru dan dapat menentukan segmentasi dari produk. Pemasaran segmen menawarkan beberapa manfaat yaitu perusahaan dapat memasarkan barang dan jasanya secara lebih efisien dalam membidikkan produk dan jasa. Perusahaan juga dapat memasarkan produknya dengan lebih efektif dengan menyesuaikan harga, produk, dan program komunikasinya bagi segmen-segmen yang telah dipilih.
Beberapa variabel yang biasa digunakan untuk mensegmentasi pasar, adalah:
- Geografi, dengan membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda-beda sperti negara bagian, wilayah, maupun kota.
- Pendapatan
- Psikografis, membagi konsumen manjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
- Perilaku, membagi konsumen berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaaan, atau tanggapan suatu produk.
Dengan melayani segmen dan bukan pasar secara keseluruhan, perusahaan memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk dapat menyampaikan nilai kepada konsumen dan menerima imbalan yang maksimum atas perhatian kepada kebutuhan pelanggan.

Beberapa persyaratan agar segmentasi efektif :
� Terukur : ukuran, daya beli, dan profil segmen-segmen yang telah ditetapkan bisa diukur. Contohnya, ada sekitar 32,5 juta orang Amerika yang kidal. Akan tetapi sedikit sekali produk yang ditujukan pada segmen itu, karena tidak ada data demografi mengenai jumlah mereka.
� Dapat dijangkau : segmen-segmen pasar tersebut dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
� Substansial : segmen pasar cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dilayani secara efektif.
� Dapat dibedakan : segmen yang dibidik adalah secara konseptual dapat dibedakan dan menanggapi secara berbeda program dan elemen-elemen bauran pemasaran.
� Dapat dilakukan tindakan tertentu : program-program yang efektif dapat didesain untuk menarik perhatian dan melayani segmen-segmen yang ada.
Iklan yang masuk dalam salah satu media marketing, juga dapat membentuk brand-image perusahaan. Image apa yang diinginkan oleh perusahaan ketika konsumen melihat produk yang ditawarkan. Dari awal Nike telah menggunakan atlet internasional dari berbagai cabang olahraga sebagai model iklan, melalui iklan ini konsumen menangkap image yang dibentuk dan diinginkan oleh perusahaan. Dan akibat dari pembentukan image ini yang tetap dipertahankan hingga saat ini, maka konsumen selalu mengaitkan produk Nike dengan sesuatu yang berbau olahraga.
Henry Assael (1983) menyatakan bahwa stimuli marketing adalah salah satu alat komunikasi yang didisain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponennya seperti kemasan, isi, dan penampilan fisik merupakan stimuli primer. Disain komunikasi yang ditampilkan untuk mempengaruhi konsumen seperti penggunaan kata, gambar, dan simbol yang dikaitkan dengan produk merupakan stimuli sekunder. Cara yang efektif untuk mengkomunikasikan stimuli sekunder adalah melalui konsep produk. Konsep produk adalah gabungan dari keunggulan produk yang dapat memenuhi kebutuhan beberapa kelompok konsumen. Elemen yang mendominasi dalam strategi marketing adalah bagaimana cara mengkomunikasikan sebuah produk.

Diawal tahun 1990-an, NIKE dengan semboyannya ‘Just do it’ diterpa badai serupa yang maha berat, yaitu tuduhan bahwa NIKE telah melakukan exploitasi buruh murah dan tenaga kerja anak-anak oleh para suppliernya di berbagai Negara didunia ini? Dan karena issu itu sampai pada anjuran untuk memboikot produk Nike secara besar-besaran secara global, tentunya hal ini dapat membawa dampak ekonomis terhadap kinerja overal Nike sehingga Nike harus melakukan tindakan nyata untuk bisa meredamnya. Dari hasil audit sementara, ternyata tuduhan itu sebenarnya tidak sesimple yang diberitakan, karena hal itu tidak dilakukan oleh Nike secara langsung, tetapi lebih pada neglesitas (ketidak patuhan) oleh para supplier Nike terhadap standar prosedur yang telah digariskan Nike khususnya dari Negara berkembang untuk mengejar target produksi/target delivery time. Hal ini juga dimungkinkan terjadi karena filosofi model bisnis Nike yang sangat menekankan pada cost-efficient supply chain model disegala lini.

(1). From Denial to compliance.
Nike business model didasarkan sepenuhnya pada global outsourcing. Yang dimiliki Nike hanyalah sebuah gedung kantor pusat di Beaverton (kota kecil di selatan Seatle), dan sekumpulan ahli di berbagai bidang seperti dibidang design, brand manajemen, dll selebihnya semua dioutsourcing. Diawal tahun 1992, sebuah artikel yang dimuat di majalah Harper, mengungkapkan bahwa NIKE diissukan tidak menerapkan praktek kerja yang memadai bagi para buruhnya di pabrik-pabrik supplirenya diberbagai negara, kenapa menggemparkan, bukankah praktek ini juga dilakukan oleh para pelaku bisnis lain di industrinya (termasuk oleh para kompetitor langsung Nike)? Simple, karena berita ini menyangkut sebuah korporasi yg high profile selevel Nike.. Pada awalnya respon Nike adalah sangat devensif yang sifatnya membela diri dan mempertanyakan kenapa harus Nike, yang sudah mempunyai standard corporate value yang sangat etis/tinggi, kenapa media tidak berteriak pada pelaku bisnis lain? Akhirnya Nike sadar, respons tsb tidak memecahkan masalah, Nike kemudian membentuk team audit independen, yang hasilnya menyatakan bahwa grand policy Nike sebenyarnya cukup baik, hanya para suppliernyalah yang tidak mematuhi standarnya dengan benar (non compliance).. tapi tetap saja dengan hasil audit ini malah para pegiat buruh mengagap bahwa Nike tidak serius mencari solusi. Dari pengalaman tsb, tahun 1996, Nike mulai masuk tahap professional, dengan membuat aturan baru & compliance yang lebih ketat bagi para supplier, selanjutnya tahun 1998 membentuk corporate responsibility department yang khusus menangani masalah kepatuhan para suppliers, yang hal ini sekaligus menunjukkan bahwa masalah corporate value ini dikelola juga dengan baik sama seperti departemen lainnya di grup Nike.

(2), Managing Responsibility
Pada tahap pelaksanaan ‘labor compliance’ tsb, Nike menunjuk konsultan terkenal untuk mengaudit pelaksanaan kepatuhan terhadap hampir 900 supplier Nike diseluruh dunia. Dalam tahap ini, biarpun standardnya sudah sangat ketat, tetapi tingkat non compliancenya juga tetap tinggi, dan berdasarkan audit yang mendalam, terbukti bahwa hal ini disebabkan budaya yang sudah tercipta lama di tubuh organisasi Nike itu sendiri dimana performance & bonus masing-masing unit didasarkan pada pencapaian target masing-masing unit. Misalnya bila terjadi keterlambatan produksi, maka untuk mengejar target produksi dan delivery time sesuai jadwal penjualan, maka lembur harus dijalankan, dan dalam kondisi seperti itu ‘non compliance’ terhadap standard Nike sering terjadi. Policy/system performance & bunus unit ini telah mengalahkan usaha besar Nike dalam mengeliminasi ‘non compliance’ ratenya. Juga target jika pendek masing-masing unit sering mengalahkan sasaran ‘compliance’ yg sudah ditargetkan. Untuk mengatasi hal ini, kemudian diusulkan supaya system penilaian dan bonus unit dirubah dan mendasarkannya pada tingkat kondisi buruh yang digunakan di tiap supplier, dan tingkat kepatuhan supplier atas standard yang sudah ada, tetapi tetap juga susah karena budaya kerja Nike yang sudah berjalan sukses selama 3 dekade didasarkan pada brand management scheme. Juga fakta bahwa perbaikan kondisi buruh di berbagai supplier, tidak akan memberikan dampak jika pendek terhadap kinerja keuangan perusahaan, dimana kinerja keuangan ini adalah merupakan fokus jk pendek para investor. Fenomena ini seiring dengan hipotesa bahwa Being good doesn’t always pay.. (bahwa menjadi baik itu tidak selalu menguntungkan secara financial). Jadi tantangan terberat Nike adalah bagaimana mengubah model bisnisnya sehingga sejalan dengan sasaran jangka panjang perusahaan, tanpa mengorbankan sasaran kinerja keuangan jikk pendeknya, dan membuat itu terjadi, Nike harus mampu mengeliminasi disadvantage sebagai first-mover dengan melibatkan para pesaing dan suppliernya. Tahap selanjutnya adalah menciptakan berbagai inisiatif yg melibatkan berbagai stake holder dalam upaya ‘corporate compliance standard’ ini misalnya dengan melibarkan FLA (fair labor association) untuk tenaga kerja di Amerika, SA8000 standard untuk tenaga kerja diluar Amerika, ETI (The multistakeholder Etchical Trading Initiative), yang semua mengarah pada penerapan standar-standar tenaga kerja secara universal sesuai konvensi PBB.

(3) . Responsible Business Strategies
Penerapan strategi bisnis Nike tentunya berjalan seiring dengan perkembangan sistem perdagangan yang berlaku, khususnya dibidang apparel dimana faktor MFA (The multifiber agreement) sangat berperan. Mulai awal bulan januari 2005, MFA akan berakhir, sehingga faktor quota yg selama ini menjadi mekanisme tersendiri dalam pengadaan produk apparel yang masuk Amerika akan segera berakhir. MFA mengatur & memberikan quota kepada tiap Negara perihal jumlah, jenis dan kriteria garment yang bisa diexport masing-masing Negara ke Amerika. Kebijakan tersebut meng-encourage perusahaan seperti Nike mengimpor produknya dari berbagai Negara sesuai quota yang diberikan, juga karena quota dari tahun ke tahun bisa berubah, tidak memungkinkan untuk membuat kontrak jika panjang dengan para supplier. Efektif mulai January 2005, secara alami kebijakan supply chain importer industri apparel akan berubah total, karena akan memungkinkan perusahaan seperti Nike mengurangai jumlah suppliernya ke beberapa Negara saja supaya lebih effisien. Perubahan model sourcing ini diperkirakan akan dapat menghemat cost industri apparel hampir 25%. Juga perubahan ini akan berdampak dalam proses produksi dan kebijakan tenaga kerja yang diharapkan akan lebih ramping (lean), efficient tapi lebih produkti & skilled. Akuisisi Nike di tahun 2004 terhadap perusahaan sejenis yang menghasilkan brand ‘starter’ yang brand manajemennya sangat berbeda dengan produk Nike, juga akan menjadi tantangan tersendiri buat Nike dimasa depan. Produk Nike sangat high profile dan dijual di toko-toko yang high profile juga, sementara produk STARTER majoritas dijual di discounted store seperti walmart, kmart, target. Sasaran jika panjang Nike adalah bagaimana supaya evolution supply channel dimasa depan bisa tercipta kearah ‘common practice’ yang bisa dinikmati oleh semua player dengan lebih baik dan lebih effisien.

(4) Toward civil action
Nike telah banyak terlibat dalam inisiatif yang ditujukan untuk menjembatani corporate responsibility dan kebijakan publik lainnya yang dimulai dengan FLA tahun 1998, partisipasi Nike dalam Global compact yang diprakasai PBB yang ditujukan untuk meningkatkan praktek-praktek bisnis yang bertangung jawab, yang saat itu CEO Nike Phil Knigt secara gamblang mendukung program ‘ mandatory global standard for social auditing’ yang mengharuskan setiap perusahaan memberikan laporan secara berkala sesuai standar tersebut (saat itu Phil Knigt adalah salah satu diantara 50 CEO yg hadir) . Partisipasi ini juga mengharuskan Nike dan para suppliernya ikut menanggung beban biaya dalam pemakaian tenaga kerja dengan kondisi yang lebih baik dalam supply chainnya. Nike mengharap dengan leadershipnya dalam partisipasi inisiatif ini, akan membantu dalam memproteksi brand Nike secara global. Diawal tahun 2004, Nike mengumpulkan para pegiat dibidang internatioanl labor, hak azasi manusia, pegiat lingkungan di kantor pusatnya Beaverton. Kehadiran para pegiat ini untuk hadir dalam seminar itu juga merupakan pengakuan leadership Nike dalam hal tanggung jawab social perusahaan, yang merubah posisi Nike dari sebelumnya sebagai target sasaran kritik menjadi leader pegiat dalam hal tanggung jawab social perusahaan. Dalam menyikapi tantangan corporate responsibility ini, Nike menyikapinya sebagai bagian integral dalam proses globalisasi, pelajaran dalam hal sourcing, yang sangat relevant dengan stragey bisnisnya, Pelajaran ini telah membawanya untuk mengadopsi aturan-aturan baku dalam hal ketenaga kerjaan, membentuk aliansi dengan berbagai pihak termasuk para pegiat tenaga kerja, pegiat lingkungan dan berbagai mutli stake holder lainnya. Keterlibatan Nike dalam berbagai inisiatif ini telah membuktikan leadership Nike dalam hal tanggung jawab sosialnya yang sekaligus sebagai civil leadership, yang mengarah pada organizational innovation….

NIKE merupakan sebuah perusahaan besar yang memproduksi bebagai jenis produk olahraga terutama sepatu, terus melakukan inovasi dan perbaikan baik dalam hal kwalitas produk maupun pelayanan terhadap semua konsumennya. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan Amerika ini adalah dengan menerapkan "mass customization" untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas dan kepuasan para pelanggan serta meningkatkan profitabilitas jangka panjang perusahaan.Mass Customization dapat diartikan sebagai sebuah strategi dimana perusahaan akan melakukan suply dan produksi terhadap sebuah barang atau jasa berdasarkan permintaan dan keinginan dari konsumen. Dalam hal ini konsumen diberikan kesempatan untuk berkreativitas dan mendesign sendiri produk yang diinginkannya. Namun dengan menerapkan sistem ini akan menciptakan variasi yang sangat tinggi sehingga perusahaan harus menciptakan sebuah operating network yang mampu dengan cepat menangkap keinginan dan kriteria dari konsumen sehingga perusahaan dapat dengan segera memenuhi keinginan dari konsumen. Dalam hal ini perusahaan Nike telah menciptakan sebuah operating network yang mampu mengatasi masalah tersebut dengan menciptakan www.nikeid.com
Dengan NikeiD konsumen dapat menciptakan produk yang diinginkan dengan memilih kriteria dari produk yang telah disediakan oleh perusahaan dan konsumen dapat meciptakan atau melakukan kombinasi terhadap produk yang diinginkannya.
Berikut merupakan contoh bagaimana kita menciptakan produk sepatu yang kita inginkan dengan menggunakan nikeid.com
•Jika anda menginginkan produk Pria maka klik men's dan women's apabila anda menginginkan produk untuk wanita atau pilih collection melihat produk baru atau melakukan personalize terhadap replika dari sebuah kostum Club Olahraga yang anda inginkan.
•Pilih kriteria produk, apakah anda menginginkan sepatu untuk sepak bola, futsal, lari, basketball,baseball,action sport atau view all jika anda ingin melihat semuanya.
•setelah anda memilih kriteria produk, maka akan muncul berbagai tipe dan model dari kri kriteria tersebut, anda tinggal men"klik" produk tersebut dan anda dapat melakukan customization atas produk tersebut baik warna,ukuran,gaya atau anda ingin menambahkan inisial pribadi pada produk tersebut.
•Setelah selesai anda tinggal memilih save and share untuk menyimpan hasil karya anda dan dapat menghubungi pihak perusahaan untuk memproduksinya.
Dengan strategy ini terbukti nike mampu menjaga segmen pasarnya khusunya dalam bidang olahraga sehingga nike mampu menjadi market leader dalam bidang sepatu olahraga namun tetap bersaing ketat dengan rivalnya "Adidas".
Kita berharap industri-industri ditanah air juga mampu mengembangkan strategi ini sehingga mampu bersaing dengan industri global dalam merebut pangsa pasar di Indonesia dan mampu meningkatkan perekonomian kita.
Ada 3 jurus sukses yang diterapkan CEO Nike Inc. semenjak di pimpin oleh Parker, seorang CEO lulusan Pennsylvania State University yang telah berhasil menjadikan Nike.inc sebagai perusahaan raksasa.
1. Inovasi yang sejati – Genuine
Nike selalu menciptakan inovasi yang unik setiap produk yang mereka keluarkan, seperti bola tour accuracy golf Tiger Woods, sepatu yang mempunyai CHIP hingga pelari bisa sambil mendengarkan lagu, dll. Mereka selalu menciptakan sesuatu inovasi terbaru, hingga meningkatkan value dari produk itu sendiri.
2. Endoser
Nike Inc. sangat jeli dalam memilih endoser yang bisa mencerminkan produknya, lihat saja Tiger Woods – Golf, Michael Jordan – Basket, TimNas Brasil- sepakbola. Hal ini sesuai yang di katakan oleh Knight di majalah forbess februari tahun lalu : ” Nike didn’t need a brand guy, it needed a sports guy”
3. Community Marketing
Nike Inc piawai dalam merangkul para pelanggan untuk bergabung dalam sebuah komunitas. Salah satunya dengan membuat event yang mempertemukan para pegolf amatir dengan endoser nike golf. Dengan merangkul komunitas, Nike bisa menciptakan basis konsumen yang loyal dan menciptakan image seseorang bisa di bilang “sporty” dengan hanya memakai merk Nike, walau bukan seorang atlet.
Dalam berbisnis, tingkat persaingan sangat diperlukan. Persaingan memiliki manfaat antara lain, membuat banyak perusahaan retailer berlomba untuk memaksimalkan produk yang mereka miliki dan membuat kemajuan dalam perusahaan. Dengan adanya tingkat persaingan yang tinggi, maka akan berdampak pada pekerja. Jika perusahaan memutuskan untuk mengikuti persaingan, maka haruslah memperhatikan kesejahteraan pekerja dan lingkungan perusahaan. Karena jika tidak, perusahaan secara cepat atau lambat bisa saja kehilangan pekerjanya.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan bagi pekerjanya antara lain pengembangan sumber daya manusia untuk memaksimalkan efektivitas individu sehingga produktivitas meningkat. Dilakukan dengan cara memberikan umpan balik langsung terhdap kinerja karyawan, tujuan kerja yang jelas, kontrol yang tidak ketat, memiliki kebebasan dalam menjalankan tugas, komunikasi dua arah, dan adanya keterlibatan dalam mengambil keputusan untuk mengurangi adanya kekecewaan dalam menjalani pekerjaan.
Partisipasi pekerja dalam manajemen perusahaan juga diperlukan, agar tidak ada perbedaan pandangan ketika perusahaan memutuskan sebuah keputusan. Partisipasi ini memiliki fungsi melindungi kepentingan karyawan, terjadi kerjasama yang baik antar perusahaan dan karyawan, sistem kontrol bagi karyawan dan perusahaan. Bentuk partisipasi karyawan dalam manajemen antara lain perundingan secara kolektif, pengambilan keputusan bersama, konsultasi, dan berbagi informasi yang terkait dengan perusahaan.

Kesejahteraan karyawan menjadi hal yang penting ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan persaingan, karena karyawan haruslah bekerja secara optimal dan efektif. Sebaiknya perusahaan memberikan fasilitas yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Pemberian jaminan seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan tabungan hari tua, jaminan kematian, jaminan pengagguran, maupun jaminan sakit, hamil, dan bersalin. Dan yang terakhir adalah pemberian upah yang sesuai. Komponen upah itu sendiri terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap dan tidak tetap, bonus, serta upah kerja lembur.
Katagorisasi kesejahteraan karyawan berdasar ILO :
� Intra mural
- Fasilitas medis - Seragam atau pakaian pelindung
- Air minum - Tempat penitipan anak
- Toilet
- Kantin
� Extra mural
- Asuransi - Rekreasi
- Uang duka - Transportasi
- Fasilitas pendidikan - Training yang berkaitan dengan tugas
- Fasilitas perumahan - Fasilitas medis dan kesehatan
Apabila strategi positioning yang dilakukan perusahaan Nike berhasil, maka konsumen tidak terlalu mempedulikan perbedaan penggunaan supplier yang berasal dari Amerika atau Australia. Positioning yang berhasil akan menciptakan image yang baik terhadap produk Nike dalam pikiran konsumen. Kepercayaan akan kualitas dan nilai-nilai yang dimiliki maupun harga yang ditawarkan tidak lagi menjadi hal yang dipermasalahkan. Loyalitas dan persepsi positif akan keunggulan produk merupakan hasil dari strategi positioning yang berhasil. (Schiffman dan Kanuk, 2004)

Adalah sebuah kelaziman bila setiap badan usaha, apapun bidang usaha yang digeluti, berusaha sekeras mungkin untuk memperoleh keuntungan. Namun kini paradigma ini harus digeser. Untuk bisa bertahan di era globalisasi setiap perusahaan tak bisa melulu berpikir ke arah tanggung jawab (baca: memberi keuntungan) pada pemegang perusahaan (shareholders), namun harus perlu juga memperhatikan tanggung jawab sosial ke stakeholders, yakni masyarakat lingkungan dan kelestarian ekosistem sekitar perusahaan
Banyak contoh kasus yang menguatkan betapa pentingnya kesadaran tanggung jawab sosial sebuah perusahaan. Sebut saja Nike, perusahaan perlangkapan olahraga asal Amerika Serikat. Tahun 1990-an perusahaan ini nyaris hancur akibat produknya tak lagi populer dalam daftar belanjaan target pembeli Nike. Saat itu tersiar fakta bahwa para supplier Nike mengeksploitasi buruh dan menggunakan tenaga kerja anak-anak. Sebuah kelaziman dunia bisnis untuk menekan biaya, proses produksi dilimpahkan ke perusahaan lain di negara dunia ketiga.
Dalam evaluasi Nike sadar perusahaannya kurang memperhatikan aspek sosial pada masyarakat sekitar. Hal pertama yang dilakukan untuk mengembalikan tingkat penjualan, Nike menaikkan upah (kesejahteraan) para buruh yang bekerja pada para supplier.
Bersama Nike Google Bikin Gelanggang Sepakbola Online
Raksasa mesin cari internet Google dan superstar perlengkapan atletik Nike, telah bersekutu membuat gelanggang online. Gelanggang tersebut ditujukan untuk para pecinta sepakbola.
Kepopuleran merek dagang Nike memang tiada duanya. Dengan logo bergambar centang ataupun slogan just do it, produk Nike sukses tersebar ke seantero dunia. Demi memantapkan citra, Nike bahkan tak segan bekerjasama dengan tokoh papan atas untuk mendongkrak penjualannya.
knowledge management system, inovasi dan perkembangan insitusi menjadi lebih cepat karena dengan pola siklus knowledge management tersebut semua transaksi terarsip dengan baik dan dapat diakses dengan mudah.
E-COMMERCE merupakan bagian dari perkembangan dunia industri dengan memanfaatkan teknik penjualan barang di dunia maya/internet.
Penjualan melalui internet mempunyai beberapa keuntungan yaitu minimalisasi biaya untuk penjualan ataupun efisiensi dari proses transaksi antara penjual dan pembeli
Tujuan utama dari pengaplikasian teknologi ini yaitu untuk membuat solusi yang tepat dan cepat dari keluhan yang dimiliki oleh costumer
“The right contact and the right solution in the fastest
possible time”.
Manfaat penggunaan e-commerce di perusahaan NIKE yaitu :
1) Agar lebih fokus pada percepatan perkembagan peningkatan keuntungan bisnis.
2) Untuk lebih fokus pada perkembangan strategi marketing.
3) Standarisasi secara global terhadap produknya, menciptakan desain web serta berusaha memanage daya beli konsumen.
4) Membuat strategi penjualan dan perencanaan keuntungan pada setiap tahun.
Sekian penjelasan dan aplikasi singkat di perusahaan NIKE Semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya..

Minggu, 21 Maret 2010

aspek managerial

Penjelasan aspek kepemimpinan – manajerial


ASPEK KEPEMIMPINAN dan MANAJERIAL

Perencanaan TS jeli dalam melakukan perencanaan, serta mampu merealisasikannya secara nyata. T jeli dalam melakukan perencanaan, namun masih kurang aplikatif / realistis dalam beberapa hal. C+ mempunyai perencanaan sebelum menyelesaikan suatu tanggung jawab, namun masih kurang jeli dalam mencermati aspek-aspek tertentu. C mempunyai perencanaan sebelum menyelesaikan suatu tanggung jawab. C- mempunyai kemauan untuk melakukan perencanaan sebelum menyelesaikan suatu tanggung jawab. R kurang terencana dalam merespon situasi / permasalahan. RS bekerja tanpa perencanaan, kesulitan untuk memberikan respon / solusi yang tepat. Visi TS mempunyai gambaran masa depan yang kongkrit, serta memiliki rencana dalam mencapai kondisi tersebut. T mempunyai gambaran yang kongkrit tentang capaian perusahaan pada masa yang akan datang. C+ mempunyai ide tentang capaian perusahaan pada masa yang akan datang, namun dalam banyak hal masih bersifat abstrak. C mempunyai ide tentang capaian perusahaan pada masa yang akan datang. C- mempunyai harapan dan gagasan tentang perkembangan perusahaan pada masa yang akan datang. R mempunyai harapan atas perusahaan, namun tidak memiliki gagasan untuk masa mendatang. RS kurang peduli dengan kondisi perusahaan pada masa yang akan datang. Kemampuan memberikan instruksi TS dapat menyampaikan hal-hal yang rumit, hingga dapat lebih mudah dipahami bawahan. T dapat menyampaikan hal-hal yang penting, hingga dapat dipahami bawahan. C+ dapat menyampaikan hal-hal pokok yang harus dilaksanakan bawahan, serta secara umum mudah dipahami bawahan. C dapat menyampaikan hal-hal pokok yang harus dilaksanakan bawahan. C- dapat menyampaikan hal-hal pokok bersifat teknis / praktis yang harus dilaksanakan bawahan. R dapat menyampaikan hal-hal yang pokok, namun seringkali kurang dipahami bawahan. RS kesulitan untuk mengkomunikasikan tugas kepada bawahan. Pengorganisasian tim TS dapat mengoptimalkan potensi SDM dalam tim, sehingga tumbuh inisiatif dari bawahan. T dapat menggunakan potensi yang dimiliki oleh tim. C+ mengetahui potensi yang dimiliki tim, namun masih kurang jeli dalam mengeksplorasi potensi tersebut. C mengetahui potensi yang dimiliki tim. C- mengetahui sebagian saja dari potensi yang dimiliki tim. R kurang mengetahui potensi yang dimiliki tim. RS bekerja tanpa organisasi, kinerja tim tidak memuaskan. Pengawasan TS cermat memonitor kinerja, serta mempunyai gagasan untuk meningkatkan kinerja bawahan. T cermat dalam memonitor kinerja bawahan. C+ mampu memonitor kinerja bawahan, baik dalam tugas-tugas praktis maupun yang lebih kompleks. C mampu memonitor kinerja bawahan. C- mampu memonitor kinerja bawahan, namun masih terbatas pada tugas-tugas yang bersifat praktis. R kurang jeli dalam memonitor kinerja bawahan. RS sangat kurang dalam memonitor kinerja bawahan, cenderung permisif. Kemampuan memberi umpan balik TS dapat menyampaikan kritik / teguran, hingga dapat diaplikasikan oleh bawahan dalam meningkatkan kinerjanya. T dapat menyampaikan kritik / teguran untuk meningkatkan kinerja bawahan. C+ mempunyai gagasan dalam meningkatkan kinerja bawahan, serta dapat merencanakan tindakan yang akan diambil kemudian. C mempunyai gagasan dalam meningkatkan kinerja bawahan. C- mempunyai gagasan dalam meningkatkan kinerja bawahan, namun kurang mempunyai kemauan untuk mengambil tindakan. R kurang mempunyai gagasan dalam meningkatkan kinerja bawahan. RS dapat menyampaikan kritik / teguran, namun kesulitan untuk diterima dan diaplikasikan oleh bawahan. Kemandirian TS cermat memilah sumber informasi, sehingga yakin dalam mengambil keputusan, meskipun tidak sejalan dengan cara berpikir kebanyakan orang. T dapat memilah-milah sumber informasi, sehingga menemukan solusi yang paling optimal. C+ mempunyai pertimbangan yang mantap dan mandiri dalam mengambil keputusan. C mempunyai pertimbangan dalam mengambil keputusan. C- mempunyai pertimbangan dalam mengambil keputusan, namun seringkali masih merasa ragu-ragu. R kurang mempunyai pertimbangan matang dalam mengambil keputusan. RS mudah terpengaruh oleh situasi sesaat, tidak melakukan pertimbangan yang matang. Pengambilan keputusan TS mampu mengambil keputusan yang kompleks, antisipatif atas segala kemungkinan. T cermat dalam menggali informasi, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. C+ dapat mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang tersedia, serta mengetahui informasi tambahan yang mungkin masih diperlukan. C dapat mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang tersedia. C- dapat mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang tersedia, namun pasif dalam mencari informasi lebih lanjut. R kesulitan untuk menemukan informasi yang diperlukan dalam mengambil keputusan. RS enggan untuk mendalami masalah dan mencari informasi yang dapat memudahkan pengambilan keputusan. Komitmen terhadap tim TS ingin memberikan kontribusi yang berarti bagi tim. T merasa ikut bertanggung jawab atas kinerja tim. C+ aktif terlibat dalam kegiatan tim C ikut terlibat dalam aktifitas tim. C- terlibat dalam kegiatan tim secara pasif. R terlibat dalam sebagian aktifitas tim. RS tidak merasa ikut bertanggung jawab atas kinerja tim. Pendekatan terhadap bawahan TS mempunyai pengaruh kuat di hadapan bawahan. T dapat diterima dan berpengaruh di hadapan bawahan. C+ dapat diterima secara positif oleh bawahan. C kehadirannya dapat diterima bawahan. C- dapat diterima bawahan tetapi tidak dapat memberikan pengaruh yang berarti. R kurang diterima oleh bawahan. RS kehadirannya lebih banyak menimbulkan de-motivasi bagi bawahan. Orientasi pada tugas TS dapat meningkatkan kinerja tim. T aktif mengevaluasi kinerja tim. C+ mempunyai perhatian dan cermat mengevaluasi kinerja tim. C mempunyai perhatian atas kinerja tim. C- memberikan perhatian atas kinerja tim, namun tidak terlihat ajeg dan konsisten. R kurang intens dalam mengevaluasi kinerja tim. RS sangat kurang dalam mengevaluasi kinerja tim. Orientasi pada relasi TS cakap dalam membina relasi yang diperlukan dalam melaksanakan tanggung jawabnya. T ingin menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang terkait dengan tanggung jawabnya. C+ mempunyai perhatian dan cukup responsif terhadap orang-orang yang terkait dengan tanggung jawabnya. C mempunyai perhatian atas orang-orang yang terkait dengan tanggung jawabnya. C- mempunyai perhatian terhadap orang-orang yang terkait langsung dengan tanggung jawabnya. R mempunyai perhatian terbatas pada orang-orang yang paling berpengaruh bagi dirinya. RS kurang mempunyai keinginan untuk menjalin relasi, sehingga mempengaruhi kinerja.

EKONOMI MANAJERIAL

Definisi Ekonomi Manajerial:

Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori dan metode ekonomi dalam proses pengambilan keputusan manajerial dan administratif ( Hirschey,M.,2003). Dengan demikian ekonomi manajerial mengkaji dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan manajerial. Ekonomi manajerial akan sangat membantu para manajer untuk memahami bagaimana determinan ekonomi mempengaruhi kinerja organisasi dan perilaku manajerial. Dalam konteks pembelajaran yang ekstensif, ekonomi manajerial memanfaatkan sejumlah alat analisis seperti metode kuantitatif, statistik atau ekonometrika dan konsep-konsep manajemen strategik serta analisis keuangan.

Konsep Kunci Memahami Ekonomi

Sekedar quick review konsep kunci untuk memahami ilmu ekonomi perlu diingat kembali, sebab ekonomi manajerial merupakan aplikasi ilmu ekonomi. Saya selalu memberikan tiga clue pada mahasiswa agar mereka dapat dengan mudah mengingat definisi terminologis ilmu ekonomi:
1. unlimited human’s wants and needs
2. scarcity resources
3. choices

Manusia terlahir sebagai mahluk yang tak pernah puas. Manusia memiliki sejumlah besar kebutuhan dan lebih banyak lagi keinginan. Di sisi lain sumberdaya ekonomi sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan manusia, relatif langka. Kedua hal ini memberikan latar belakang yang kontradiktif dan mengharuskan manusia memilih. Maka manusia selaku homo economicus akan senantiasa berupaya menetapkan pilihan terbaik, solusi optimal yang dapat dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang nyaris tanpa batas itu. Lalu, apa dan bagaimanakah alternatif pilihan yang optimal itu? Apakah konsep maksimalisasi sama dengan optimalisasi? Dari aspek manajerial, pilihan yang optimal merupakan solusi yang efektif dan efisien. Secara harafiah, kata efektif dapat dipadankan dengan berdaya guna, sedangkan efisien lebih bersesuaian makna dengan berhasil guna. Pilihan yang efektif merujuk pada alternatif proses produksi untuk mencapai output maksimal pada level penggunaan input yang sudah ditetapkan besarannya, sementara pilihan yang efisien merujuk pada alternatif proses produksi untuk mencapai besaran output tertentu dengan penggunaan input minimal. Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa optimalisasi mencakup terminologi maksimalisasi output dan minimalisasi input atau biaya. Pemahaman atas solusi optimal ini dapat diterapkan baik pada kajian-kajian tentang perilaku produksi maupun perilaku konsumsi.

Mark Hirschey dalam bukunya FUNDAMENTALS OF MANAGERIAL ECONOMICS (2003) mendeskripsikan beberapa determinan utama yang harus diidentifikasi agar seorang manajer dapat mengambil kebijakan manajerial yang optimal:
1. Seleksi produk, output, dan penetapan harga
2. Desain struktur organisasi unit bisnis
3. Pengembangan produk, strategi promosi dan internet
4. Rekrutmen tenaga kerja dan pelatihan
5. Investasi dan pembiayaan

Untuk menjawab masalah-masalah di atas ekonomi manajerial mengkolaborasikan konsep ilmu ekonomi dan metode kuantitatif sebagai berikut:
1. Konsep ekonomi: analisis marjinal, teori permintaan konsumen, teori produksi, organisasi industrial dan teori public choice
2. Metode kuantitatif: analisis numerik, estimasi statistik, prosedur peramalan, konsep game theory , teknik optimasi dan sistem informasi.
Pendekatan manajemen yang komprehensif untuk pengembangan objek dareah tujuan wisata dan kawasan pelauhan bebas dapat dilakukan melalui pendekatan manajerial secara strategis, melalui beberapa tahapan, baik pengamatan lingkungan eksternal dan Internal, yang terdiri dari variabel- variabel kesempatan dan ancaman yang berada di luar kawasan pengembangan dan tidak secara khusus ada dalam pngendalian jangka pendek dari manajemen puncak sebagai pengelola kawasan tersebut yang mencakup lingkungan social untuk pengamatan terhadap elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh lingkungan tugas untuk pengamatan terhadap kekuatan umum tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek pengembangan kawasan tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang dari objek yang bersangkutan.

Berbagai aspek manajerial antara lain: kualitas manajemen, kemampuan marketing, posisi keuangan dan akunting, sistem informasi dan komputer, kemampuan produksi dan keunggulan dalam bidang penelitian dan pengembangan.
Kepemimpinan yang handal adalah kepemimpinan yang dapat dihandalkan untuk mengatasi aneka problem kompleks, yang paling tidak meliputi tiga aspek yakni :

Pertama : aspek moral, kepemimpinan bangsa yang handal secara moral adalah terwujudnya keteladanan hidup yang nyata yang ada dalam perilaku hidup seorang pemimpin. Bila pemimpin tidak bisa menjadi sumber keteladanan hidup bagi rakyatnya, maka kehidupan rakyat akan mengalami kekacauan yang kompleks, standar nilai-nilai moralitas tidak jelas, baik dan buruk ditentukan oleh permainan kekuasaan.
Dalam situasi krisis moralitas, rakyat tidak akan berdaya mengatasinya sendiri, dan akan mengakibatkan terjadinya kekacauan, konflik, dan kejatuhan. Sejarah bangsa-bangsa di dunia menunjukkan, eksistensi suatu bangsa ditentukan moralitasnya. Kejatuhan moralitas membuat suatu bangsa kehilangan kepribadian dan tidak mampu menghadapi perubahan.

Kedua : Aspek intelektual, kepemimpinan bangsa yang handal secara intelektual adalah kemampuan seorang pemimpin merumuskan dengan jelas masa depan kehidupan bangsa yang ideal yang hendak dicapai. Kemampuan dalam aspek intelektual seorang pemimpin amat diperlukan guna menghadapi tantangan dan perubahan yang akan selalu muncul dalam setiap tahap perkembangan kehidupan bangsanya. Selain itu, di saat-saat sulit, aspek kemampuan intelektual seorang pemimpin segera dapat mencerahkan bangsanya karena kemampuannya melihat persoalan secara jernih sehingga dapat menemukan jalan keluarnya secara cerdas. Tidak gemar berkeluh kesah dan menyalahkan orang lain apalagi menyudutkannya. Kecerdasannya dapat menuntun untuk bersikap arif dan bijaksana sehingga menyejukkan kehidupan rakyatnya.

Ketiga : Aspek manajerial, kepemimpinan yang handal secara manajerial adalah kemampuan pemimpin mengaktualisasikan gagasannya dalam realitas kehidupan secara nyata, tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu mewujudkan apa yang dikatakan menjadi kenyataan. Satunya kata dengan perbuatan. Seorang pemimpin tidak hanya pandai mengorganisasi gagasannya secara efektif, tetapi juga dapat membangun sistem jaringan kerja sama yang produktif. Seorang pemimpin harus mampu membangun sistem manajemen yang baik dan sehat sehingga siapapun yang masuk sistem itu, dengan sendirinya akan bekerja dengan baik, dinamis, dan produktif untuk kepentingan rakyat yang lebih besar, bukan sebaliknya.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Aspek Manajerial

a.Memiliki Tim Manajemen yang kuat didukung oleh tenaga professional;
b.Tersedia buku panduan untuk kegiatan produksi, persediaan, manajemen pelayanan dan keuangan, serta promosi;
c.Tim Manajemen menyediakan program asistensi;
d.Tim Manajemen secara aktif melakukan riset pasar dan mengembangkan program pemasaran;
e.Menyediakan forum komunikassi antara franchisor dan franchisee dalam bentuk buletin berkala.

aspek-aspek yang berkaitan dengan: keterampilan kepemimpinan pendidikan, kepemimpinan pembelajaran, kepemimpinan kultural, kepemimpinan manajerial, kepemimpinan sumber daya manusia, dan kepemimpinan strategis.

TINJAUAN DARI BEBERAPA ASPEK EKONOMI MANAJERIAL TERHADAP � BISNIS ...
ekonomi manajerial secara sederhana dapat dibuat beberapa tinjauan sebagai berikut: Struktur Pasar. Produsen atau yang dalam ertikel disebut sebagai � ... ekonomi manajerial selalu disebutkan bahwa setiap perusahaan harus mempunyai informasi yang. baik dan layak tentang fungsi permintaan akan produknya ... beberapa unsur dari ekonomi manajerial diantaranya seperti pada fungsi produksi peranan. teknologi pada umumnya berperan dengan baik sehingga ada produsen ...
Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Manajerial �.

Kemampuan manajerial memang sangat. diperlukan PKL guna meningkatkan. kinerja usaha mereka, selain itu motivasi. juga sangat diperlukan guna memacu ... kemampuan manajerial. Untuk itu peneliti. ingin mengkaji lebih lanjut tentang bagai-. mana pengaruh faktor-faktor motivasi dan. kemampuan manajerial PKL menetap. terhadap kinerja usaha serta mengetahui. seberapa jauh pengaruh faktor-faktor. motivasi terhadap kinerja usaha. ...

Aspek manajerial yaitu diperlukan sumberdaya manusia yang mampu menjalankan manajemen agroindustri secara efisien. Aspek managerial, yang meliputi: peningkatan produktivitas/omset/ tingkat. Aspek manajerial terdiri dari perkembangan realisasi penyerapan dana, pencapaian target pengeluaran, dan kendala serta tindak lanjut dari hasil evaluasi, ... Aspek yang terkandung dalam manajerial yaitu pencerahan program, evaluasi dan survei. Pada hakekatnya bimbingan matematika sama halnya dengan bimbingan pada ...

Jumat, 12 Maret 2010

globalisasi

Globalisasi

Istilah Globalisasi, pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Menurut sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elektronik dan disintegrasi negara-negara komunis. Revolusi elektronik melipatgandakan akselerasi komunikasi, transportasi, produksi, dan informasi. Disintegrasi negara-negara komunis yang mengakhiri Perang Dingin memungkinkan kapitalisme Barat menjadi satu-satunya kekuatan yang memangku hegemoni global. Itu sebabnya di bidang ideologi perdagangan dan ekonomi, globalisasi sering disebut sebagai Dekolonisasi (Oommen), Rekolonisasi ( Oliver, Balasuriya, Chandran), Neo-Kapitalisme (Menon), Neo-Liberalisme (Ramakrishnan). Malahan Sada menyebut globalisasi sebagai eksistensi Kapitalisme Euro-Amerika di Dunia Ketiga.
Secara sangat sederhana bisa dikatakan bahwa globalisasi terlihat ketika semua orang di dunia sudah memakai celana Levis dan sepatu Reebok, makan McDonald, minum Coca-Cola. Secara lebih esensial, globalisasi nampak dalam bentuk Kapitalisme Global berimplementasi melalui program IMF, Bank Dunia, dan WTO; lembaga-lembaga dunia yang baru-baru ini mendapat kritik sangat tajam dari Dennis Kucinich, calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, karena lembaga-lembaga itu mencerminkan ketidakadilan global.
Program-program dari lembaga-lembaga itu telah menjadi alat yang ampuh dari kapitalisme Barat yang mengguncangkan, merontokkan dan meluluh-lantakkan bukan hanya ekonomi, tetapi kehidupan negara-negara miskin dalam suatu bentuk pertandingan tak seimbang antara pemodal raksasa dengan buruh gurem. Rakyat kecil tak berdaya di negara-negara miskin, menjadi semakin terpuruk dan merana.
Jadi walaupun ada dampak positif globalisasi seperti misalnya hadirnya jaringan komunikasi dan informasi yang mempermudah kehidupan umat manusia, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat miskin, globalisasi lebih banyak dampak negatifnya. Kita melihat aspek negatif itu dalam ketidak-adilan perdagangan antar-bangsa, akumulasi kekayaan dan kekuasaan di tangan para kapitalis negara-negara maju yang mengakibatkan kemelaratan yang tak terbayangkan di negara-negara miskin, termasuk di Indonesia. Menurut Kucinich, Negara-negara miskin telah diperas lewat pembayaran beban utang ke lembaga global . Dicontohkan, setiap tahun 2,5 miliar dolar AS dana mengalir dari sub-Sahara Afrika ke kreditor internasional, sementara 40 juta warga mereka kurang gizi.

Respons

Saya tidak bermaksud membicarakan artiglobalisasi yang sangat luas ini. Saya hanya ingin menekankan bahwa sebenarnya kita tidak bisa begitu saja latah berbicara tentang globalisasi kalau kita tidak mengetahui secara persis apa yang kita maksudkan dengan istilah itu. Kini istilah globalisasi telah mencakup pengertian yang menggambarkan sutau proses atau gerakan multi-dimensi yang bersifat simultan, terutama dalam bidang ekonomi, politik dan budaya. Walaupun demikian globalisasi terutama nampak dalam gerakan ekonomi-moneter yang membuat dunia semakin menyatu dan membawa dampak positif maupun negatif bagi kemanusiaan. Karena itu, saya ingin menekankan pada saat ini bagaimana respons iman kristiani terhadap dampak globalisasi baik yang positif maupun yang negatif.
Dari sudut positif, kita harus mampu memberdayakan diri kita sebagai masyarakat untuk memanfaatkan peluang dari arus globalisasi, misalnya dalam hal kemampuan bersaing dalam perdagangan bebas, tentu saja sesuai dengan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran dan akuntibilitas di atas dasar keadilan dan kebenaran. Dua kata ini dalam konsep agama, misalnya dalam Alkitab selalu mempunyai makna yang sama: keadilan dan kebenaran Allah adalah Allah sendiri. Dua nilai ini penting dalam menyikapi dan menyiasati arus globalisasi, sebab gejala persaingan dunia bisnis di arena globalisasi ini semakin dilanda oleh ketidakjujuran sebagai akibat persaingan yang semakin ketat.
Globalisasi tidak hanya terkait dengan masalah ketidak-adilan ekonomi, tetapi ibarat kanker, telah menjalar dan menyusupi semua aspek kehidupan umat manusia. Bukan saja masalahnya adalah persoalan ketidak-adilan dalam bidang ekonomi moneter, tetapi globalisasi telah menimbulkan begitu banyak masalah, dengan kemajuan yang luarbiasa di bidang informasi dan interaksi manusia. Stackhouse menyebutkan adanya tiga dewa globalisasi yaitu dewa Mammon (materialisme), Mars (perang/kekerasan) dan Eros (pornografi). Tiga dewa ini seringkali berkolaborasi dalam kehidupan etika dan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga etika dan kemanusiaan pada umunya tidak bermakna lagi sebagai norma kehidupan.
Materialisme misalnya, telah menciptakan "malaekat" pembangunan yang mendorong orang ingin terus berproduksi dan mengonsumsi supaya materi semakin menguasai kehidupan kita. Dewa Mammon mungkin dapat dianggap sebagai dewa tertinggi dari dewa-dewi ini karena dialah yang paling berjasa melahirkan dua dewa lainnya, bahkan masih banyak lagi dewa-dewi globalisasi yang sedang lahir dan bermunculan, misalnya dewa Hedonisme dan dewa Konsumerisme.
Mammonisme telah menjadi dewa yang paling menguasai umat manusia. Sekarang ini materi seolah telah menjadi ukuran segala sesuatu. Apa saja harus dibeli dan bisa di beli. Mereka yang tidak bisa dibeli dan membeli adalah ateis yang tak bertuhan. Dalam masyarakat mammonistik, agama resmi tinggal menjadi formalistik dan seremonistik. Nilai agama itu telah diganti menjadi nilai Mammon, nilai uang. Tanpa uang Anda tidak bisa menikmati sesuatu dan tanpa nikmat hidup menjadi seolah hampa. Itulah hedonisme, suatu bentuk kehidupan yang mengagungkan kesenangan dan kenikmatan belaka. Membeli dan dibeli, menikmati dan dinikmati, itulah tujuan hidup mammonisme yang telah menyingkirkan semua tujuan hidup lainnya. Akibatnya, hubungan kemanusiaan tidak lain dari hubungan materi. Tanpa materi, hubungan dengan sesama manusia seolah tidak bernilai. Hubungan kemanusiaan seolah hanya ditandai dengan "transaksi".
Baru-baru ini, seorang teman di Belanda menulis kepada mitra kerjanya di Indonesia dengan kata-kata yang sangat dalam menggambarkan situasi ini. "Janganlah hubungan kemitraan kita dilihat seperti sebuah transaksi perbankan sehingga seluruh relasi diukur hanya dengan sejumlah cash". Pernyataan itu sungguh menggugah rasa kemanusiaan kita di arus kuat globalisasi dengan dewa Mammon-nya. Kiranya seluruh relasi kemanusiaan kita perlu dievaluasi dan direnungkan kembali sesuai dengan nilai-nilai luhur agama.

Keserakahan

Dewa Mars adalah dewa yang kedua, yang merajalela. Perang hanyalah salah satu wujud dari simbol Mars yang sesungguhnya. Mars adalah dewa kekerasan dalam mitologi Yunani. Keperkasaannya selalu menjadi momok baik bagi dewa lain maupun bagi manusia, karena kebengisan yang tercermin dari wajahnya. Bukankah teror yang sekarang ini menjadi kata terpopuler di dunia menjadi wujud paling nyata dari dewa Mars globalisasi? Kekerasan di mana-mana, teror di mana-mana, bukan hanya dalam bentuk bom yang meledak di mana-mana, tetapi dalam bentuk lain seperti perampokan, pembunuhan, penculikan dan semua bentuk kekerasan yang seolah sah dan wajar dalam kehidupan manusia masa kini.
Kekerasan bukan hanya terhadap sesame manusia tetapi juga terhadap lingkungan hidup kita. Kalau kita misalnya merenungkan peristiwa banjir bandang dan longsor yang menelan ratusan korban di Sumatera Utrara, maka nyatalah bahwa itu terjadi sebagai akibat kekerasan manusia terhadap alam. Perambahan hutan sebagai salah satu bentuk kekerasan manusia terhadap lingkungan telah membawa akibat yang sangat fatal.
Dewi Eros sesungguhnyalah pembawa cinta dan damai dalam hidup manusia. Tetapi kini, erotisme seluruh dunia merupakan anak kandung dari mammonisme yang menghalalkan segala cara mendapatkan uang. Cyber-porno merupakan salah satu bisnis mengeksploitasi umat manusia demi uang. Kalau ia hanya menjadi bisnis, mungkin tidak terlalu menjadi persoalan. Tetapi pornografi telah merusak moral banyak manusia di dunia dengan penggambaran-penggambaran yang tidak sehat dan tidak mendidik. Apa yang ditonjolkannya hanyalah hedonisme dan kekerasan. Inilah dampak globalisasi yang menyusup melalui komunikasi dan informasi di dunia maya yang melahirkan dewa baru bernama Eros. Pemujuaan terhadap seks di dunia maya ini membawa nilai baru dalam hubungan rumah tangga, hubungan laki-laki dan perempuan dan hubungan antar- manusia seolah tanpa penghormatan terhadap gender.
Pada suatu siang, dua remaja yang sedang cekikikan di depan monitor komputer memanggil semua saudara mereka sejumlah 6 orang, laki-laki dan perempuan remaja dan anak-anak berusia 8 tahun. Apa yang mereka tertawakan dengan nikmat? Gambar hati tertembus (maaf) penis, yang baru saja diterima dari seorang rekannya. Tidak ada dunia yang tidak dilanda pornografi, mulai dari internet sampai kepada tampilan handphone yang mini bisa menjadi ajang menikmati pornografi. Dewi Eros (erotica) tak pelak lagi menjadi dewi yang397aling berkuasa di era globalisasi saat ini.
Rupanya memang telah terjadi pergeseran paradigma dalam soal agama. Agama lama yang masih formal diakui umat manusia dan Allah atau Tuhan yang benar, sedang dimarginalisasi oleh dewa-dewi baru, yang ternyata lebih menarik dan lebih meyakinkan banyak manusia di dunia. Materi, kenikmatan, kekerasan dan erotisme sedang menguasai sanubari kita dan ternyata semua itu tidak membuat kita menjadi manusia bebas melainkan menjadi manusia yang semakin terpenjara dan terbelenggu. Karena itu, globalisasi dalam bentuk dewa-dewi baru itu tidak lebih dari dewa-dewi palsu (pseudo-lords) yang menyesatkan; yang karenanya seharusnya diwaspadai dan disiasati.supaya tidak memerangkap kehidupan kita. Kita harus kembali memberi tempat pada Tuhan yang asli dalam kehidupan kita, dalam relasi-relasi kita, baik relasi dengan sesama manusia maupun dengan lingkungan hidup kita. Dengan memberi tempat pada Tuhan yang asli dalam sanubari kita, maka relasi-relasi kemanusiaan kita yang asli dan hakiki akan pulih dan akan memberikan kebebasan dan kemerdekaan yang sejati kepada kita.
Dengan mengembalikan Tuhan bertahta dalam hidup kita, maka dewa-dewi globalisasi yang destruktif akan menyingkir dari kehidupan kita. Kita harus mensyukuri keberadaan kita sebagai orang beragama dan ber-Tuhan, karena selalu tersedia kesempatan untuk mengelakkan diri dari pengaruh buruk globalisasi dengan pendampingan dari agama asli yang kita yakini.
Kita sedang merayakan nikmat ibadah Puasa yang sedang dijalani oleh umat Islam di seluruh dunia. Kita menghargai nikmat Allah ini sebagai salah satu wadah yang diberikan Tuhan untuk mengevaluasi pengaruh materi, emosi dan seks dalam hidup kita, sehingga mampu mengendalikan diri dan tidak dikuasai. Itulah hakikat keberagamaan yang dapat menjadi salah satu wadah mengalahkan godaan globalisasi.

Pengertian dan ciri-ciri Globalisasi

Globalisasi berasal dari kata “ global “ yang berarti meliputi seluruh dunia. Jadi globalisasi berarti proses masuknya ke ruang lingkup dunia ( lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia )

Beberapa pengertian globalisasi :

1. Globalisasi adalah sebuah perubahan sosial berupa bertambahnya keterkaitan diantara elemen-elemen yang terjadi akibat perkembangan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional

2. Globalisasi juga bisa diartikan proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.

3. Selain itu globalisasi juga berarti meningkatnya saling keterkaitan antara berbagai belahan dunia melalui terciptanya proses ekonomi, lingkungan, politik dan pertukaran kebudayaan.
Jadi globalisasi mencakup semua bidang seperti proses perubahan sosial, arus informasi, aliran barang, jasa dan uang serta pertukaran budaya.

Hal yg mendorong derasnya arus globalisasi adalah kemajuan dlm bidang :

1. Teknologi informasi
Perkembangan pesat teknologi informasi melalui penggunaan komputer, satelit dan internet
memungkinkan orang mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat.

2. Teknologi Komunikasi
Murahnya harga hp ( telp seluler ), kartu perdana dan layanan pesanan singkat (sms)
memungkinkan komunikasi antar orang tidak terganggu jauhnya jarak.

3. Transportasi
Kemajuan transportasi baik darat, laut maupun udara menyebabkan pergerakan ( mobilitas )
manusia dari satu negara ke negara lain semakin cepat.
Arus globalisasi tidak mungkin bisa dibendung karena berkaitan dengan perkembangan
teknologi informasi, komunikasi dan transportasi.

Anggapan terhadap Globalisasi :

Globalisasi akan membuat dunia seragam sehingga menghilangkan jati diri bangsa, kebudayaan lokal dan identitas suatu daerah, karena arus budaya yang lebih besar yang merupakan budaya dan identitas global.
Anggapan ini tidak semuanya benar karena terdapat arus globalisasi yang baik dan membawa kemajuan bagi manusia/ masyarakat.

Ciri-ciri Globalisasi

1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu yang diakibatkan oleh perkembangan telepon genggam, televisi satelit dan internet.

2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung satu negara dengan negara lain

3. Peningkatan interaksi budaya antar negara melalui media massa

4. Munculnya masalah global yang menuntut dunia mengatasi masalah tersebut secara bersama.

Jumat, 05 Maret 2010

management keuangan

Pasar sekunder

Pasar sekunder atau juga dikenal dengan istilah secondary market adalah merupakan pasar keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan sekuriti yang telah diterbitkan dalam penawaran umum perdana. Arti lain dari "pasar sekunder" ialah pasar perdagangan barang-barang bekas. Pasar yang terbentuk sesaat setelah penawaran umum perdana seringkali disebut sebagai aftermarket. Pada saat suatu saham terdaftar di suatu bursa efek maka investor dan spekulan dapat dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa tersebut.

Fungsi pasar sekunder

Pada pasar sekunder, efek diperjual belikan dan berpindah tangan dari seorang investor ke investor lainnya. Pasar sekunder ini sangat likuid dan transparan. Sebelum adanya sistim perdagangan elektronis maka satu-satunya cara untuk menciptakan likuiditas adalah dengan jalan adanya pertemuan yang teratur antara investor dan spekulan . Inilah sesungguhnya yang menjadi awal mula dari bursa efek; lihat Sejarah bursa efek.
Pasar sekunder ini adalah sangat penting bagi suatu pasar modal yang modern dan efisien. Pada dasarnya pasar sekunder ini menghubungkan preferensi investor untuk likuiditas dengan preferensi pengguna modal yang ingin menggunakan modal tersebut dalam jangka waktu panjang. Misalnya, pada pinjam meminjam uang secara tradisional dimana peminjam dapat membayar kembali pinjaman yang dilakukannya beserta bunganya pada suatu masa tertentu. Selama masa pembayaran kembali pinjaman belum jatuh tempo maka investasi pemberi pinjaman (debitur) tidak dapat diuangkan walaupun dalam keadaan darurat. Demikian juga dalam keadaan darurat, seorang mitra hanya dapat menguangkan investasinya apabila ia dapat menemukan investor lain yang bersedia untuk membeli hak-haknya dalam kemitraan tersebut. Dengan dilakukannya sekuritisasi pinjaman atau kepemilikan efek sepeerti obligasi atau saham maka investor dapat melakukan penjualan haknya secara relatif mudah terutama sekali apabila hak tagih atau hak kepemilikan tersebut dipecah-pecah menjadi nilai yang relatif kecil. Transaksi jual beli bagian kecil dari suatu hak tagih atau hak kepemilikan yang besar inilah yang disebut perdagangan dipasar sekunder.
Pada pinjaman tradisional dan kemitraan usaha, investor seolah seperti menempatkan uangnya untuk investasi jangka panjang dan seolah pula menginginkan suku bunga (atau imbal hasil investasi) yang tinggi. Dengan adanya pasar sekunder ini maka investor dapat dengan meudah mencairkan investasinya dengan cepat apabila terjadi suatu eprubahan keadaan.

Penggunaan lain

Istilah pasar sekunder ini juga digunakan bagi pasar perdagangan barang-barang selain daripada sekuriti (efek) . Misalnya saja, kecakapan untuk melakukan transaksi jual beli hak atas kekayaan intelektual seperti paten ataupun hak atas komposisi musik juga disebut pasar sekunder sebab sipemilik dapat dengan bebas menjual kembali haknya berdasarkan alas hak kepemilikan yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang. Pasar sekunder ini juga dapat diartikan dalam konteks real estate misalnya kepemilikan bersama atas hak penggunaan (time-sharing) rumah peristirahatan, hotel. Ini memiliki fungsi yang sama dengan pasar sekunder saham dan obligasi dimana dapat pula digunakan untuk spekulasi, penyediaan likuiditas, dan pembiayaan melalui sekuritisasi.