INI DIA BLOG SUKA-SUKA QUW

LIHAT DAN JADIKAN INSPIRASI KALIAN

Jumat, 05 November 2010

managemen investasi

ANALISIS SAHAM

Investor harus memahami beberapa hal Apabila ingin memasuki dunia pasar modal yaitu:
1.Seluk beluk berdagang saham
2.Memilih broker
3.Memilih saham,dan
4.Mengestimasi harga saham

1.Seluk beluk berdagang saham
Seluk beluk berdagang saham meliputi:

A.Tujuan investasi

Setiap investor yang Melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan capital gain yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli saham dan dividen tunai yang diterima dari emiten karena perusahaan memperoleh keuntungan.apabila harga jual lebih rendah daripada harga beli saham maka investor akan menderita kerugian atau disebut capital loss.selain memiliki tujuan yang sama investor juga memiliki tujuan investasi yang berbeda yaitu untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dan keuntungan jangka panjang.investor membeli pada pagi hari dan segera menjual pada saat harga naik yang kenaikkannya melebihi biaya transaksi jual beli pada hari yang sama atau dalam beberapa hari berikutnya.investor semacam ini lebih tepat disebut sebagai spekulator atau day trader.investor yang Sebenarnya adalah yang membeli saham untuk jangka panjang yaitu untuk disimpan dan Dijual setelah beberapa bulan.
tujuan investasi jangka pendek atau jangka panjang memiliki konsekuensi pada pemilihan analisis yang berbeda.tujuan investasi jangka pendek lebih tepat menggunakan analisis teknis sedangkan tujuan investasi jangka panjang sangat cocok menggunakan analisis fundamental

B.Diversifikasi keuangan

Investasi saham disamping mengandung resiko yang besar tetapi juga menawarkan keuntungan yang menggiurkan.investasi merupakan sarana untuk mencapai kemakmuran bukan kehancuran sehingga investor harus pandai mengatur perencanaan keuangannya.jumlah dana yang diinvestasikan merupakan “kelebihan dana” untuk kebutuhan rutin masa Sekarang dan dana rutin masa datang.investor harus menyisihkan terlebih dahulu dana untuk kebutuhan hidup bulanan,dana kesehatan,premi asuransi jiwa,dana pendidikan anak-anak,dana iuran pension,dan dana pengeluaran tak terduga.jika masih ada sisanya maka investor akan lebih leluasa Melakukan investasi saham dengan hati yang tenang atau menjadi investor di “reksa dana pendapatan tetap’ atau investor obligasi atau investor di pasar uang.untuk investor lembaga lebih baik mempertahankan minimal dana tunai 20 % sisanya untuk saham,obligasi dan lainnya.

C.Tipe investor

Dilihat dari kesediaannya menanggung resiko investasi,investor dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok atau tipe yaitu:

•Tipe investor yang berani mengambil resiko yang disebut risk taker atau risk lover atau risk seeker.Tipe risk taker akan merasa sangat senang Apabila ditawari saham yang memiliki gejolak harga yang tinggi atau beta saham yang tinggi dan tidak tertarik pada saham yang memiliki beta rendah.perusahaan broker efek harus memahami karakter risk taker dan jangan salah menawarkan jenis saham kepada risk taker.misalnya mantan pedagang yang pernah jatuh bangun,mantan penjudi,mantan pengusaha entertaintment,dan mantan koruptor

•Tipe investor yang takut atau enggan menanggung resiko yang disebut risk averter atau risk aversion.tipe risk averter akan merasa senang ditawari saham yang memiliki beta yang rendah karena risikonya juga rendah.misalnya pegawai berpendapatan tetap dan jujur,mantan pedagang yang memiliki hasil pas-pasan,dan

•Tipe investor yang takut tidak dan berani tidak atau disebut risk moderate,moderate investor atau indifference investor.tipe investor ini hanya berani menanggung resiko yang sebanding dengan return yang akan diperolehnya.semakin besar resiko yang akan dihadapi semakin tinggi return yang diharapkan.semakin kecil resiko atas sesuatu saham semakin kecil return yang diharapkan atau dikenal dengan istilah high risk high return,low risk low return. tipe moderate investor tidak hanya melihat beta saham tetapi juga melihat return yang ditawarkan oleh saham bersangkutan.saham yang memiliki beta saham tinggi dan return yang juga tinggi dalam jumlah sebanding sangat disenangi oleh tipe moderate investor.moderate investor melihat perbandingan antara return saham dengan resiko saham atau disebut reward to variability ratio atau kebalikannya yang disebut coefficient ratio.

Perusahaan broker efek harus mengetahui tipe investor dari Setiap nasabahnya supaya tepat dalam memberikan pelayanan.karakteristik Setiap nasabah harus dicatat dalam formulir isian ketika mereka pertama kali menjadi nasabah.tipe investor dapat diketahui dari data pada formulir isian itu dan juga pada saat broker efek Melakukan wawancara terhadap calon nasabahnya.

Broker efek harus mengetahui tipe investor dari Setiap nasabahnya agar tepat dalam memberikan nasihat atau saran berkaitan dengan jenis saham yang baik untuk investasi.investor dengan tipe risk taker yang dinasihati oleh broker untuk Melakukan investasi dalam jenis saham yang memiliki beta rendah tentu akan sangat kecewa terhadap pelayanan broker efek bahkan menganggap broker efek yang bersangkutan tidak memahami investasi saham.tipe investor risk averter yang dinasihati untuk membeli saham dengan beta tinggi tentu akan marah dan kecewa Apabila suatu ketika menderita kerugian besar.

D.Pembukaan rekening dana dan rekening efek

Setiap nasabah mempunyai dua jenis rekening pada broker efek yaitu:

Rekening dana yaitu rekening yang memuat catatan tentang masuk dan keluarnya uang nasabah dan saldo uang nasabah Setiap saat.broker yang jujur akan memberikan bunga harian atas saldo kredit uang nasabah sedangkan saldo debet nasabah juga dikenakan bunga,dan

Rekening efek yaitu rekening yang memuat saldo efek milik nasabah yang disimpan di broker efek.

Ada 2 sistem di dalam perdagangan efek yaitu:

Dalam sistem perdagangan efek “dengan warkat” (script trading) efek dapat disimpan sendiri di rumah nasabah atau dititipkan ke broker efek Secara fisik.

Dalam sistem perdagangan efek “tanpa warkat” semua efek disimpan di kustodian sentral efek Indonesia (KSEI) sebagai central custody.efek yang disimpan di KSEI diatas namakan “perusahaan broker efek” walaupun sebagian efek merupakan milik para nasabahnya.sebenarnya efek tersebut adalah milik nasabah tetapi dalam catatan KSEI efek itu adalah milik perusahaan broker efek sehingga efek tersebut bersifat “street name”.sistem ini mengandung bahaya yang besar Apabila suatu ketika si pemilik perusahaan efek menjual seluruh atau sebagian efek yang ada di KSEI kemudian hasinya di bawa kabur keluar dari Indonesia.oleh karena itu investor harus hati-hati dalam memilih status dan bonafiditas perusahaan efek.

Cara yang lebih aman adalah Setiap efek milik nasabah yang disimpan di KSEI diberi kode gabungan dua nama yaitu nama perusahaan broker efek dan nama nasabah bersangkutan.pada saat broker efek memasukkan order jual atau order beli dari nasabah masukkanlah selalu kode gabungan rekening nasabah yang dimaksud.nasabah akan dapat mengontrol transaksi jual beli yang telah terjadi selama sebulan melalui rekening Koran yang selalu diterima nasabah Setiap bulan dari kantor broker efek.

E.Penempatan dan pemantauan order (monitoring)

Beberapa cara yang dapat ditempuh oleh nasabah untuk Melakukan pesanan jual dan pesanan beli adalah :

Nasabah datang langsung ke kantor broker dan memberi order jual atau beli langsung kepada wakil perantara dan pedagang efek (WPPE) Secara lisan atau tertulis

Nasabah memberi order jual atau beli lewat telepon atau handphone atau surat tertulis kepada WPPE

Apabila order jual atau beli dilakukan Secara lisan maka WPPE wajib merekam pesanan nasabah tersebut dan menyimpan rekaman itu sampai transaksi diselesaikan tanpa timbul persoalan.

2.Memilih broker efek

Jumlah broker efek pada Setiap bursa efek berbeda-beda.investor harus memilih sendiri broker efek sesuai dengan yang diinginkan yaitu broker efek yang jujur dan yang dapat memberikan pelayanan berikut:

1)Informasi perdagangan efek

Broker yang baik dapat tercermin dari indicator pelayanan saat pertama kali akan menerima calon investor sebagai nasabah.indikator lainnya yang mencerminkan suatu broker efek itu baik atau tidak baik adalah:

•Broker segera memberi tahu nasabah ketika order nasabah sudah dilaksanakan dan tereksekusi tanpa menunggu beberapa jam setelah transaksi terjadi.apabila broker memberitahu nasabahnya setelah jam perdagangan usia pukul 16.00 sore maka hal tersebut merupakan cermin dari broker efek yang jelek dan tidak jujur.

•Broker yang memberitahu nasabah Setiap perkembangan harga saham yang dipesan merupakan cerminan broker yang jujur.

•Broker yang dapat memberi pandangan tentang saham mana yang baik untuk dibeli,baik untuk Dijual dan baik untuk ditahan adalah broker yang memahami analisis saham.

•Broker yang selalu mendorong nasabah untuk Melakukan transaksi merupakan broker yang tidak professional karena hanya terdorong untuk mendapatkan transaction fee saja dari investor

•Broker yang memberi banyak pilihan saham yang dapat dibeli dan dapat Dijual dengan suatu alasan yang mudah dipahami investor tetapi keputusan akhirnya diserahkan kepada investor sendiri merupakan broker yang professional.

•Broker yang menyediakan informasi perdagangan selama jam perdagangan berlangsung yang disediakan diruangan umum bagi investor merupakan broker yang baik.

2)Pelayanan informasi mikro dan makro

Setiap Kejadian atau peristiwa yang terjadi dan langsung berhubungan dengan kepentingan perusahaan baik yang bersifat merugikan maupun menguntungkan perusahaan selalu diinformasikan kepada para nasabahnya.
Contoh Informasi mikro:

Kebakaran yang menimpa perusahaan yang memiliki dampak serius terhadap produksi sehingga mempengaruhi penjualan yang akan mengakibatkan jatuhnya harga saham perusahaan bersangkutan di bursa efek

Emiten yang menjalin kerja sama yang bersifat aliansi,akuisisi,merger atau penggabungan yang dianggap akan menguntungkan emiten

Contoh informasi makro:

Peraturan mengenai bea masuk barang-barang tertentu yang dapat mempengaruhi laba rugi emiten yang berkaitan dengan barang-barang tersebut yang dikeluarkan oleh pemerintah

Broker menyampaikan indikator perubahan siklus ekonomi dan pengaruhnya terhadap harga saham dikemudian hari kepada para nasabahnya

3)Pelayanan margin trading

Tidak semua perusahaan broker efek memiliki kebijakan memberi fasilitas margin trading kepada para nasabahnya.perusahaan broker efek yang memberi fasilitas margin trading kepada nasabahnya yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh BAPEPAM pasti lebih baik daripada broker lainnya.kebijakan margin trading adalah kebijakan untuk memberikan kredit kepada nasabahnya agar dapat Melakukan transaksi maksimal satu kali modal yang dimiliki nasabah.nasabah akan Melakukan margin trading Apabila kondisi bursa efek di masa datang diperkirakan mengalami bullish.

4)Produk perdagangan

Produk yang Dijual dibursa efek terdiri dari saham,obligasi,bukti right,waran,futures,dan options.perusahaan broker efek yang dapat Melakukan transaksi atas semua produk yang ada di bursa efek dapat dianggap sebagai broker yang lebih baik daripada yang lain yang hanya dapat Melakukan transaksi atas sebagian produk yang ada.perlu diketahui bahwa tidak semua broker efek dapat melayani transaksi atas semua produk dari bursa efek.

5)Biaya transaksi

Terdapat dua jenis biaya transaksi yang dikenal di bursa efek yaitu:

Biaya transaksi yang dipungut dari investor yang membeli saham dan yang menjual saham.biaya transaksi bagi investor yang menjual saham lebih besar daripada yang membeli saham yang selisihnya adalah 0,1 % sebagai pajak atas penghasilan final.tarif biaya transaksi yang ditetapkan oleh broker efek merupakan salah satu unsur persaingan di antara perusahaan broker efek dalam upaya menarik para investor

Biaya transaksi yang dibayar oleh perusahaan broker efek kepada pihak penyelenggara bursa efek.biaya ini jauh lebih kecil daripada yang dibayar oleh investor yaitu 0,03 % untuk saham dan 0,005 % untuk obligasi

6)Pelayanan Khusus

Persaingan yang ketat di antara perusahaan broker efek telah mendorong Setiap perusahaan efek Melakukan segala upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para nasabahnya.pelayanan Khusus ini mencakup ruangan yang sangat sejuk bagi nasabah,komputer informasi Secara gratis,ruang Khusus bagi investor besar dan lainnya.

3.Memilih saham

Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan jenis saham untuk investasi yaitu:

Tipe investor

Investor risk taker lebih senang memilih saham yang memiliki return tinggi sekaligus beresiko tinggi atau saham yang memiliki tingkat beta saham yang tinggi.beta saham adalah tolak ukur resiko dari suatu jenis saham dibandingkan dengan resiko pasar.Resiko pasar digunakan sebagai acuan pembanding sehingga beta pasar sama dengan 1.tipe investor risk averter akan memilih saham yang memiliki beta saham rendah dan besaran return di nomorduakan sedangkan tipe investor moderate akan memilih saham yang memiliki perimbangan antara return dan risk.

Siklus ekonomi

Dalam siklus ekonomi yang sedang mengalami krisis,resesi atau depresi,investor akan memilih jenis saham dari perusahaan yang menghasilkan produk tidak tahan lama (nondurable goods).

Likuiditas perdagangan

Semua investor menyenangi jenis saham yang diperdagangkan Setiap hari,tetapi investor yang Sebenarnya juga tidak menolak jenis saham yang tidak Setiap hari diperdagangkan.

4.Mengestimasi harga saham

Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi harga saham adalah:

Relative approach meliputi:

Price earnings ratio

Keunggulan pendekatan ini terletak pada kesederhanaannya.dalam pendekatan ini harga saham dipengaruhi oleh dua factor yaitu laba per saham dan tingkat resiko investasi atas suatu saham.rumus PER sebagai berikut:
P = E x R
Dimana:
P = harga saham estimasi
E = laba per saham estimasi
R = rasio (multiplier) estimasi

Price book value ratio

Adalah suatu metode estimasi harga saham yang menggunakan variable nilai buku per saham dan suatu rasio atau multiplier.rumus PBR sebagai berikut:
P = B x R
Dimana:
P = harga saham estimasi
B = nilai buku per saham
R = rasio (multiplier) estimasi

Price dividend ratio

Adalah metode estimasi harga saham yang didasarkan pada variable dividen tunai dan tingkat resiko.rumus PDR sebagai berikut:
P = D x R
Dimana:
P = harga saham estimasi
D = Dividen tunai
R = rasio (multiplier) estimasi

Pendekatan ini jarang digunakan dalam praktik karena dividen tunai tidak selalu berarti perusahaan mendapatkan laba.dividen tunai dapat dibagikan walaupun perusahaan sedang menderita kerugian karena dapat diambilkan dari sisa laba tahun-tahun Sebelumnya.oleh karena itu pendekatan ini dapat menyesatkan.

Discounted approach meliputi:

Earnings approach

Dividen approach

Factor model meliputi:

Single factor

Single index model

Multifactor model

Dividen discounted model (DDM) merupakan model penghitungan harga saham yang dilakukan dengan cara menilai tunai semua cash flow yang akan diterima di masa datang.cash flow disini adalah dividen tunai yang akan diterima Setiap tahun dan harga saham terakhir pada saat akan Dijual (terminal value).rumus present valuenya sebagai berikut:

D1 + P1
VO =
1 +k

Apabila rencana investasinya selama 2 tahun maka rumusnya adalah:

D1 D2 P2
VO = + +
1+k (1+k)2 (1+k)2

Jadi,rumus perhitungan nilai sahamnya yaitu:

D1 E ( 1 – b ) E ( 1 + g ) (1 – b )
VO = atau VO = V1 =
k + g k – ( b x ROE ) k – ( b x ROE )

Dimana :
VO = nilai estimasi saham
D1 =dividen tunai atau E (1 – b)
E =laba per saham
b =rasio laba ditahan (plowback ratio)
g = pertumbuhan laba per saham (b x ROE)

PENILAIAN HARGA SAHAM

Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini saham tersebut.nilai intrinsik menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut.pedoman yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu rendah)dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan Apabila saham tersebut telah dimiliki

Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu mahal)dan karenanya seharusnya Dijual

Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisikeseimbangan

Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraan tentang harga saham.variabel-variabel ekonomi tersebut seperti laba perusahaan,dividen yang dibagikan,variabilitas laba dan sebagainya.

Dua model penilaian saham yang sering dipergunakan untuk analisis sekuritas yaitu:

1.Pendekatan present value (metode kapitalisasi penghasilan)

Pendekatan present value mencoba menaksir present value dengan menggunakan tingkat bunga tertentu dan manfaat yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham.berdasarkan pendekatan ini maka nilai saat ini suatu saham adalah sama dengan present value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham tersebut.secara formal rumusnya yaitu:

n arus kas t
Nilai saham = ∑
t=1 (1+r)t

dalam hal ini r adalah tingkat bunga atau tingkat keuntungan yang dipandang layak bagi investasi tersebut.tingkat bunga ini bagi perusahaan merupakan cost of equity karena merupakan tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemilik modal sendiri.

2.Pendekatan price earnings ratio atau PER (metode kelipatan laba)

Pendekatan PER menaksir nilai saham dengan mengalihkan laba per lembar saham dengan kelipatan tertentu.

Analisis cross sectional berarti bahwa analisis dilakukan terhadap banyak saham untuk periode waktu yang sama.tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana posisi suatu saham relative terhadap saham-saham lain dengan menggunakan variable PER.salah satu faktor yang mempengaruhi PER adalah pertumbuhan dividen (yang berarti laba).semakin tinggi pertumbuhan deviden semakin tinggi PER Apabila faktor-faktor yang lain sama.karena itulah salah satu cara untuk memperkirakan PER adalah dengan menghubungkannya dengan pertumbuhan.tiga variabel yang mempengaruhi PER yaitu:

•Tingkat pertumbuhan laba,

•Dividend payout rate atau proporsi laba yang dibagikan sebagai deviden,dan

•Deviasi standar tingkat pertumbuhan.